009

47 3 1
                                    

🚫 WARNING 🚫
PART INI MENGANDUNG ADEGAN DEWASA
DOSA TANGGUNG SENDIRI 🙏

Saat tiba di apartemen Calvin,Nara merebahkan diri nya di atas sofa ruang tamu.
Calvin yang melihat itu,menyuruh gadis nya untuk masuk ke kamar dan beristirahat.

Nara enggan bergerak,ia tidak enak harus memasuki kamar lelaki itu,biar di sini saja pikir nya.
"Masuk kamar sana,biar kakak aja yang tidur di sofa" suruh Calvin lembut.

"Aku aja yang di sini kak,nanti kamu masuk angin" tolak Nara halus.

"Kakak bisa pakai selimut lain nanti" ucap nya lagi.

"Tapi kak.."ucap Nara terpotong,karena Calvin menarik tangan nya untuk masuk ke dalam kamar.

"Kalau gak mau ngalah,tidur berdua aja di kasur yang sama" ucap Calvin bercanda.

"Apa sih kak,sana keluar" teriak Nara malu.

"Yaudah di sini aja,kakak mau mandi dulu" ucap Calvin tertawa renyah,karena berhasil menjahili Nara.

"Iyaa sana mandi,udah bau badan nya" jawab Nara berbohong, padahal badan pria itu tidak bau sama sekali malah sangat wangi hingga menempel pada tubuh nya.

"Hah,beneran??" tanya Calvin, yang mencium tubuh nya sendiri.

"Ahaha,gak kok sayang ku,sana mandi" tawa Nara pecah,ia berhasil mengerjai nya balik.

"Apa dek?" Tanya Calvin,ia rasa telinga nya salah dengar barusan.

"Ah,apa sih kak,gada apa apa sana mandi" jawab Nara malu,ia sampai lupa jika dia salah bicara.

Calvin mendekati Nara, hingga gadis itu terjatuh dan terbaring di atas kasur.
Calvin menaiki kasur bahkan sudah berada di atas gadis itu,Nara membuang muka nya ke samping ia tidak mau melihat wajah Calvin sedekat ini.

"Coba ulangi lagi kata kata tadi" ucap Calvin pelan dengan suara serak nya.

Oh shitt..suara Calvin memancing Nara saat ini,tapi Nara berusaha menahan nya,ia sampai harus menahan nafas karena posisi ini.

"Liat ke sini sayang" ucap Calvin lembut,ia menarik wajah gadis itu agar menghadap nya.

Nara menatap Calvin dalam,darah nya berdesir hebat,gejolak di dada nya bangkit begitu saja.
"Kak..." Panggil Nara pelan.

"Hem" jawab Calvin serak.

"Gerah"ucap Nara berbohong, padahal ia hanya ingin Calvin bangkit.

"Ulangi dulu yang kamu ucapkan tadi" suruh Calvin tapi Nara enggan mengulang nya.

Saat jarak mereka semakin dekat,Nara menutup mata nya 'cup' Calvin mengecup bibir mungil itu,hingga mengubah nya menjadi lumatan singkat.
Calvin menepi kan anak rambut yang menghalangi wajah gadis itu,ia kembali melumat nya,kali ini Nara membalas lumatan itu dengan lembut,ia menikmati sensasi yang Calvin berikan.

Ciuman Calvin turun dari bibir ke leher,dan menyisakan banyak kissmark di leher putih itu,Nara menahan suara nya agar tak mengeluarkan desahan namun usaha itu gagal "ahh".

Calvin semakin gencar menjamahi setiap inci dari tubuh gadis itu,desahan Nara seolah obat lelah yang paling ampuh.
Tiba lah Calvin di hadapan gundukan itu,ia menatap Nara sejenak dan mencium kembali bibir gadis itu.

Namun tangan Calvin tak tinggal diam,satu persatu kancing baju yang Nara gunakan terlepas oleh tangan jahil nya,Calvin meremas pelan buah dada berukuran 36b itu,Nara menggeliat kegelian.

"Ahh kak, kamu nga-mmph-ahhpain?" ucap Nara terputus karena rasa nikmat yang Calvin berikan.

"Nikmati saja sayang" bisik Calvin sangat pelan di telinga gadis itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Khayal || +18Where stories live. Discover now