DESTINED DISASTER || All × Marvel

[ ˖࣪ 𖥨📃 ₎ა ] ego is I only [ secret part ]

Secret episode !

.

Selamat membaca ヾ(＾-＾)ノ !

.

Enjoy (≧∇≦)/ !

First one person pov

Aku memandangi kelap-kelipnya bintang, bintang jatuh pun meluncur kebawah. Aku menutup mataku rapat-rapat dan berdoa dalam hati.

' semoga dia baik-baik saja.. '

Setelah itu, bunyi dering handphone pun terdengar. Dengan segara aku menuju meja yang terpampang benda persegi panjang disana.

Saat itulah aku mendengar suara serak diujung sana.

" ****, " suara serak itu nampak sesegukan, entah kenapa firasatku mengatakan akan ada sesuatu yang terjadi, hingga suara isak tangis mengiringi kalimat itu.

" hiks.. D-dia.. T-tidak... Hiks... Selamat.. Hiks.. " kata-kata itu hancur berkeping-keping kala handphone tersebut jatuh kelantai membuat setengah layar hancur.

Liquid bening bergelinang disudut mataku, aku menangis, apa-apaan ini..? A-aku baru saja berdoa untuk keselamatannya ! Belum beberapa detik aku membacakan doa tersebut , tiba kabar buruk.

Bayang-bayangan buruk pun mulai mendekat seiring waktu.

Aku berdiri disamping makam yang sedang disirami oleh air, bunga melati menghiasi atas makan tersebut. Aku mengelus papan makam , diiringi dengan rintik hujan yang turun secara perlahan-lahan.

"Aku senang kau bisa hidup dengan tenang dan bebas diatas sana, sekarang.. " aku mengelus perutku yang mulai membesar, " anakmu sebentar lagi akan lahir.. Tanpa dirimu.. "

Aku hanya bisa tertunduk lesu, sembari mengelus perutku. Anakku akan lahir , aku tak sabar melihat wajahnya yang lucu.

Aku pun mendongak keatas memandangi langit yang mulai berubah menjadi kelabu, serintik hujan membasahi sekitarku dan diriku.

S**** , anakmu akan lahir.

Aku yakin itu..

First one person pov end

.

.

.

.

.

Third one person pov

Setelah 9 bulan atas kelahiran anak kecil laki-laki bersurai ungu, dia memilih untuk menitipkan anaknya pada seseorang. Yaitu teman satu perjuangannya.

Didepan teras rumah itu, ia meletakkan bayi yang baru lahir dengan hati-hati agar tidak membangunkan si kecil. Ia hanya tersenyum miris mengetahui ia harus meninggalkan anaknya disini.

Kemudian ia meninggalkan bayi itu tanpa berpaling sedikit pun.

Seiring berjalannya waktu, bayi yang ia tinggalkan tumbuh besar. Ia juga baru tau bahwa anaknya mempunyai adik angkat yang cantik, puji syukurnya kepada temannya itu.