C.5 : perjuangan seorang kakak

454 60 14
                                    

⚠ cerita mengandung bumbu bawang, harap siapkan tisu anda kita akan terhura bersama : )
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

MISSING MEMORIES
@kiyooiyoo

"Akhirnya , kamu dibolehin pulang "

Hari yang sangat menyenangkan bagi marvel karena sang adik akan pulang kerumah. Tapi berbeda dengan gadis berambut merah ini, baginya pulang kerumah pemuda surai unggu ini seakan bencana.

MASA DIA HARUS TINGGAL DIRUMAH PEMBUNUH ? itu fikirnya.

Marvel melirik ekspresi sang adik yang terlihat benci kearahnya. Seketika senyuman yang tertera dibibirnya luntur seketika.

' amaryn... '

........

" nah, welcome home amaryn "

Amaryn menatap setiap inci dari rumah ini. Mewah, kosa kata itu cocok untuk sekarang atau mungkin selamanya ? Entahlah amaryn juga tak mengerti.

"So, where my room ? " tanya amaryn, menatap malas marvel tak niat. Marvel tersenyum canggung , menunjukkan kamar amaryn yang berada dilantai 2.

Sampai disana, amaryn disogokkan dengan pemandangan kamar yang sangat indah. Gimana ?! Ini kesukaan dia banget, ada kristalnya, lampu nya warna warni. Ada pot bunga dan tanaman, tak lupa semua prabotan yang bisa dibilang mahal. Apa lagi dengan kasur yang king size .

Amaryn terpesona dengan keindahan kamar ini. Marvel tersenyum kecil, "asal kamu tau, yang minta desain setiap kamar ini kamu loh " ucap marvel memandang kamar amaryn.

"Uh ? " amaryn menatap binggung marvel. Marvel menggeleng kecil, sebelum dia pergi, marvel menyempatkan diri untuk mengelus surai merah amaryn.

"Kakak pergi dulu ya, besok kamu sekolah. Jadi harus tidur teratur " ucap marvel, tersenyum manis. Lalu pergi begitu saja.

- RUNTUH -
Song ff - by : feby putri ft.fiersa biesari

. . .

[ cring ! ]
*sfx : suara jam *

Ku terbangun lagi...

"Ughh... " tangannya mulai menekan jam. Memposisikan badan menjadi duduk, tak lupa mengosokkan mata guna menetralkan pandangan.

Terpampang netra hijau indah, memandangi kamar kosong bercorak hijau dan unggu.

Terkadang kamar ini berubah menjadi warna hitam.

Diantara sepi...

Pemuda surai unggu tersebut beranjak dari kasurnya. Menuju kekamar mandi. Dikamar mandi pun terasa sepi, biasanya adiknya akan selalu memangil dirinya.

Sekarang tidak. Serasa adiknya bukan lagi adik yang selalu dia sayangi.

Layaknya boneka anabelle yang tak pernah hidup.

Hanya fikiran yang ramai...

Pemuda manis tersebut keluar dari kamar mandi, memakai baju sekolahnya. Sesudah rapi, pemuda surai unggu itu hendak menghampiri adiknya .

DESTINED DISASTER || All × Marvel  Where stories live. Discover now