"benar-benar sangat jelek. kau sama sekali tidak melukiskan kecantikanku sedikit pun."

"tuan muda benar."

"ini seharusnya menjadi milik orang yang sesungguhnya kucintai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ini seharusnya menjadi milik orang yang sesungguhnya kucintai. hingga bertemu dengan tuan muda jaemin, aku baru tahu, kau pasti pemiliknya."

"melati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"melati." gumam sang dewa dengan cemas sebelum dirinya segera pergi dari aula sesoo.

🍬

jaemin yang sudah mulai bisa berjalan sendiri turun dari gendongan jeno. kini mereka berdua berjalan tertatih-tatih di tengah hutan dengan sang raja yang memapah sang peri.

"melati, duduk." ucap jeno ketika mereka akhirnya tiba di tepi sungai yang terdapat sebuah perahu di sana. raja itu sedari tadi berusaha menyembunyikan kelemahannya, namun matanya telah berkunang-kunang dan ia terjatuh lemas di atas perahu.

"pria kaku, kau tidak apa-apa, 'kan?" jaemin yang sudah sempat terduduk kembali bangun dan menghampirinya dengan panik. jeno tak menjawab. matanya menatap ke langit yang tiba-tiba menjadi penuh guntur. ribuan pasukan klan khayangan berdiri menatap mereka di atas awan hitam. raja yoonoh dan dewa agung youngho berdiri di tengah-tengah para pasukan tersebut.

tidak hanya jeno, jaemin pun panik melihat hal itu.

"sekelompok sampah." desis jeno penuh kebencian. yoonoh mengangkat kepalanya dengan arogan di atas sana. jarinya mengeluarkan sihir berwarna putih. seluruh antek-anteknya juga mengeluarkan sihir putih untuk menyerang lee jeno dan jaemin. raja bulan itu merentangkan kedua tangannya dan mengeluarkan api nerakanya yang tak sebesar ketika ia sedang dalam keadaan sehat. sihir putih milik klan khayangan langsung menyerbu api nerakanya yang tiba-tiba tak bergerak.

mengapa tidak bisa menggerakkan api neraka? batinnya panik. ia kembali terjatuh ke atas perahu dan yoonoh tersenyum meremehkannya.

"pria kaku." jaemin langsung memeluk tubuh raja itu.

"lee jeno telah menemui jalan buntu. bunuh."

"jangan!" peri melati langsung berdiri di hadapan raja bulan sembari merentangkan tangannya begitu mendengar perkataan dewa yoonoh.

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now