Sekarang adalah acara resepsi pernikahan Tek Ika. Kemarin adalah akad nikahnya.
Keluargaku sangat sibuk melayani tamu, ya begitu pun denganku. Teman-teman yang kuundang pada datang, aku pun melayani mereka satu persatu.
Sore ini rombongan teman SMPku yang datang. Ada Cindy, Dira, Septia, dan lain-lainnya. Kami pun berfoto bersama untuk mengabadikan momen.
Semua teman-teman yang kuundang sudah pada datang, tinggal satu orang lagi yang aku tunggu-tunggu belum juga tampak.
Fauzan
Zan otw
Aku pun langsung bersiap menunggunya di luar. Memang daritadi aku menjadi pagar ayu, sang penanti tamu.
Aduh, kok jadi deg-degan, ya.
"Tekni, Fauzan mau datang!" ucapku pada Tekni yang duduk di sebelahku.
"Wah, mana, Lan?"
"Baru mau jalan, Tekni."
"Ciee ciee."
"Ah, Tekni, gak ada yang perlu dicie-cieein tau. Kan Lan cuma temenan."
"Eh, itu dia Lan!" kata Tekni yang membuat jantungnya berasa ingin copot.
Hufh, tenang-tenang. Santai, Lan, santai. Lagian kemarin satu lagi juga udah ketemu, kan? Buat pemanasan.
Aku pun pergi ke luar untuk menyambutnya, akan tetapi tak hanya jantungku yang terasa ingin copot sekarang, melainkan mataku yang melebar takut keluar dari tempatnya.
Fauzan datang bareng mama papanya!
OH MY GOD!
KIRAIN DATANG SENDIRI!
Aku yang kalang kabut sekaligus takut pun malah melarikan diri tak jadi menyambutnya.
Aku pergi ke meja makan teman SMK-ku yang datang sendiri. Namanya Icin. Aku pun duduk di belakangnya agar tidak nampak oleh Fauzan.
"Aduh, Cin, tolong, Cin!" kataku sambil ngos-ngosan.
"Kenapa, Lan?"
"Ituu ... ada teman cowokku datang. Dia datang sama orang tuanya."
"Mana, Lan?"
"Itu, tuu, Cin yang duduk di meja depan pelaminan."
Jarakku dengan mejanya lumayan jauh. Untung saja.
"Wah, samperinlah, Lan."
"Gak berani, ah, Cin. Nanti dilihatin keluargaku, belum lagi malu sama mama papanya."
"Aduh, Ulan ... Ulan."
HP-ku berdering. Mampus dia menelpon pula, tuh! Aku pun tak mengangkat teleponnya.
Fauzan
Zan udah sampe
Lan di mana?Aku pun tak membalas pesannya. Aku tetap bersembunyi di belakang Icin.
Tak lama kemudian, dia dan orang tuanya pun sudah selesai makan dan berjalan menaiki pentas pelaminan untuk berfoto bersama sang pengantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
3/10
Teen FictionKetika cewek ekstrovert dipertemukan dengan cowok introvert. Sifat keduanya yang bertolak belakang apakah bisa menjadi pasangan? Bermula dari taruhan konyol yang membuat Lanlia tiba-tiba dekat dengan teman SD-nya dahulu yang bahkan hampir tidak pern...
Pertama Kali Foto Bareng
Mulai dari awal