𝐑𝐀𝐉𝐄𝐍𝐃𝐑𝐀|| Who Are You Honey? [LENGKAP]

| Rajendra 10

Lu mau bunuh orang yang bakal jadi Ayah buat anak lu?
~Ran

"Di sekolah ini ada yang perlu lu jauhin, Va" Ujar Sopia menerangi ketika temen barunya itu baru masuk dua hari ke sekolah Bartysh, Ia harus tau sejarah soal sekolah Bartysh. Rugi datang jauh-jauh dari lokasi, tapi enggak tau soal gosip gempar ini.

"Rajendra"

"Raj-Rajendra?" Tanya gadis polos.

"Nama lengkapnya Rajendra Xalin" Tambah Sopia. Mereka duduk di sebuah bangku perpustakaan, Diva sempat bertanya dimana lokasi perpustakaan berujung mereka mencari buku, tepatnya Diva saja yang sedang mencari buku di sana. "Kenapa?" Ia membenarkan kacamata kegedean itu, benar-benar Leo tidak becus mencari kacamata buatnya. Kacamata ini hanya hiasan saja.

"Masa lu enggak tau anak yang marga Xalin itu?" Gosip mereka semakin naik kelas. Diva menggeleng lemah, dia memang tidak tau banyak soal dunia luar setelah bangun dari koma. "Dia itu anak tunggal kaya raya di perusahaan Alcarx" Ujarnya membisikkan pelan.

Untuk apa Sopia berbisik?

"Kenapa kamu bisik-bisik Sopia?" Tanyanya. Jelas barangkali ada mata-mata atau tangan kanan Rajendra di sini, mungkin besok hanya tinggal nama saja dirinya. Meratapi nasib jika terjadi. "Dia itu terkenal cool, cuek, kulkas berjalan" Diva tertawa kecil, menghentikan untuk memilih buku, "Memangnya dia kulkas tanpa kabel?" Mereka tertawa kecil. "Tapi serius sumpah Va, lu harus percaya soal ini" Diva menaiki salah satu alisnya, "Kalau lu berani sebut namanya, hidup lu antara hidup dan mati" Diva mengerti, Ia juga tidak ada minat mencari jodoh di sekolah, sekolah adalah tempat menuntut ilmu.

"Rajendra, jangan lupa" Baru saja di sebut namanya, Diva sudah melihat lelaki itu berjalan melewati lorong kelas dari kaca transparan perpustakaan sekolah. "Itu dia astaga benaran dong!" Heboh Sopia, dari sini Diva sudah tau Sopia menyukai Rajendra. "Gue bilang juga apa, hati-hati sama dia. Jangan berurusan deh sama dia, kalau lu masih pengen hidup dan keluarga lu aman, Va" Jadi begitu orang yang di takuti seluruh sekolah, bahkan seluruh dunia ralat hampir seluruh dunia, karena ada yang tidak tau dia ya Diva satu-satunya.

"Huft.." Diva ingat perkataan temannya waktu itu.

Rencana A mereka gagal total, Diva berencana akan mengajak Rajendra makan malam bersama sampai larut malam, agar saat pulang nanti Diva bisa langsung balas dendam. Naas, sampai larut malam juga Rajendra masih menunggu Diva di pager kos-kosan rumahnya, Diva telah di anter oleh Rajendra ke rumah. Pembalasan harus tau tempat. Gadis berpakaian tidur itu keluar dari pintu kos-kosan, membuka pelan pager agar penghuni kost-an lain tidak terganggu dengan suara bising pager.