"apanya yang berbeda? menurutku, hatiku dan hatimu sama."

"aku sama sekali tidak punya hati." napas injoon terdengar berat, "hatiku sudah kubawa ke pegadaian dan kujual untuk bertahan hidup sejak aku kelaparan dan kedinginan saat kecil. apanya suka atau tidak? bagiku, perasaan hanya sementara, sama sekali tidak layak untuk dipercaya."

kuanlin menunduk, "kalau begitu, apa yang kau percaya?"

"uang. aku hanya percaya pada uang. aku hanya ingin menghasilkan uang dan menjadi kaya. memiliki rumah yang besar, toko yang besar, dan bisnis yang besar. di tiga dunia, ada toko cabang milikku. dengan begini, aku bisa merasa aman." senyuman tipis terbentuk di bibir injoon, "mengenai yang lainnya, aku tidak ingin memikirkannya."

kedua manik yang saling pandang itu menunjukkan rasa sakit yang terpendam. injoon kembali membuka suaranya agar ia tak terlihat lemah.

"seumur hidupku ini, aku tidak akan menyukai siapa pun. apa kau mengerti?"

kuanlin tampak kehabisan kata-kata. ia tersenyum miris, "aku tidak mengerti."

"sudah kukatakan kau tidak akan mengerti. dasar lai bodoh. jika tidak mengerti, jangan dipikirkan lagi. tidurlah lebih awal."

dan kali ini, injoon benar-benar meninggalkannya sendirian bersama cahaya rembulan.

🪢

mark lee berjalan dengan sembrono sembari sesekali melirik pelayan-pelayan cantik yang lewat di hadapannya. ia langsung melambai-lambaikan tangan dan berteriak ketika matanya melihat tuan mansion yesi beberapa meter di hadapannya.

"lee jinoh!"

jeno yang mendengar suara itu tetap berjalan seolah tak ada siapa pun yang memanggilnya.

"oi! lee jinoh!" mark berlari-lari menghampiri orang yang sudah ia anggap saudaranya itu.

"untuk apa kau datang pagi-pagi begini?" tanya jeno kesal.

bocah 18 tahun itu menatap ke langit, "cuaca hari ini sangat bagus. ini adalah waktu yang tepat untuk bertamasya. aku berencana untuk membawa tuan muda jaemin pergi berjalan-jalan dan berbincang dengannya."

"aku sudah menyetujui pernikahan kalian. apa lagi yang ingin dibicarakan?"

mark mengibaskan tangannya, "lee jinoh, itu tidak benar. lihatlah. meskipun kau seperti ayah, tapi pernikahan adalah hal yang besar. seharusnya tuan muda jaemin sendiri yang menyetujuinya. ia mengetahui sedikit tentangku. bagaimanapun juga harus membiarkannya mengenalku dulu."

"ja..."

"tuan muda jaemin." mark tidak membiarkan jeno menjawab karena jaemin tiba-tiba saja muncul dari dalam mansion yesi. ia langsung berlari ke arahnya hingga membuat jeno hanya bisa mengurut dahi.

🪢

🪢

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now