satu

1.3K 105 10
                                    

"Kalian tadi liat ada bocah pake seragam sma?"

Setelah selesai dengan pertarungan tadi, sekarang Aodra tengah berada di markas. Semua anggota tepatnya, bukan hanya anggota inti.

"Maksud lo Niki? Bukannya dia sekolah?" Jake menatap heran ke arah Heeseung, masa iya Heeseung nggak ngenalin Niki.

"Bukan, badan dia kecil tadi gue sempet pegang tangannya pas dia mau di pukul balok. Emang posisinya tadi dia di belakang"

"Nggak seung kita nggak liat" Perkataan Yeonjun mendapatkan anggukan dari semua anggota Aodra.

Heeseung jadi penasaran bocah tadi siapa, kenapa dia bisa ada di sana. Masa iya dia mata mata, tapi kalau mata mata kenapa malah ngelawan gengnya Bangchan.

"Udah lah Seung orang iseng kali jangan terlalu di pikirin"

Bener juga, tapi ada yah orang yang iseng ikutan tawuran. Heeseung jadi makin penasaran sama siapa bocah tadi.

"Gue balik dulu yah, adek gue minta di beliin makan nih" Suara Sungchan barusan mendapatkan atensi dari semua anggota, setelah mendapat anggukan dari Heeseung Sungchan berjalan meninggalkan markas.

Sudah biasa mereka kalau Sungchan pulang dengan alasan adiknya. Entah adiknya berantem lah, nyangkut di pohon lah, masuk got lah, atau minta makan.

Soalnya Sungchan udah nggak punya Ibu jadi adeknya bergantung ke dia. Mereka cuman punya satu sama lain ayahnya juga kerja di luar kota.

"Abang abangku gimana pertarungan hari ini? Siapa aja yang luka berat biar dedek obatin"

Niki masuk ke markas masih menggunakan seragam sekolahnya, dia nggak ikut tawuran hari ini soalnya ulhar mtk males kalau sususan nggak bisa nyontek.

"Najis huek gue mau muntah denger lo ngomong dedek" Jaehyuk membuat gerakan seakan akan dia memuntahkan sesuatu. Jijik banget.

Suara Niki tertawa memenuhi markas membuat beberapa orang melemparkan barang ke arah Niki. Sumpah tuh bocah kematian ngeselin banget.

"Ki coba deketan ke sini" Heeseung melambaikan tangannya ke arah Niki untuk mendekat.

"Bang gue nggak bikin salah perasaan, jangan bikin takut lah"

"Bukan anjing, cepetan sini bentar"

Niki berjalan ke arah Heeseung dengan pelan, Niki tuh walau sering bercanda sama Heeseung dan yang lain tapi tetep aja kalau Heeseung mode serius gini dia takut. Gemeter dikit nggak ngaruh.

Heeseung menarik lengan baju Niki, membuat Niki menutup matanya erat. Takut tiba tiba di pukul, tonjokan Heeseung bukan maen soalnya.

"Bocah yang tadi ada di tempat tawuran logonya sama kayak sekolah lo"

Niki membuka matanya setelah mendengar perkataan Heeseung, dia membuang nafasnya lega alhamdulillah nggak di tonjok. Tapi bentar, bocah? Di tempat tawuran?

"Siapa bang? Lo nggak salah liat kan?"

"Gue nggak tau siapa tapi logonya sama persis kayak punya lo, badannya lebih kecil dari lo putih, pipinya lumayan berisi"

Hah siapa? Niki nggak punya gambaran, warga sekolahnya terlalu banyak walau Niki kenal banyak orang di sekolahnya. Kalau ciri ciri yang di sebutin Heeseung itu doang mah dia mana tau.

"Detail banget Seung, naksir yah"

Perkataan Yeonjun barusan mendapatkan lemparan sepatu dari Heeseung. "Nggak yah anjing yakali gue naksir bocah sma"

*****

Heeseung tuh anak tunggal, kaya raya tentunya. Orang tuanya suka pergi pergian keluar negeri atau kota buat kerja. Heeseung sih bodo amat yang penting uang tetep jalan dan orang tuanya nggak aneh aneh.

AODRA •Heehoon•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang