Chapter 12: Penentuan nasib untuk Dvalin dan Kejadian tak Terduga

155 11 9
                                    

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Setelah semua Crystall Teardrop diteteskan ke Holy Lyre, dan menguak misteri dari [Devil Splinter], akhirnya mereka semua pergi menuju tebing Starsnach Cliff untuk memanggil Dvalin dengan Holy Lyre yang sudah terisi energi Anemo.

Setelah sampai, terdapat sedikit perbincangan sebentar mengenai pemandangan di tebing itu, lalu mengenai pertahanan Mondstadt.

Dan kini saatnya, Venti mulai memainkan Holy Lyre untuk memanggil Dvalin.

Suara petikan Lira dari Venti terdengar begitu menenangkan hati. Namun sesaat, terjadi sedikit guncangan dan angin yang kencang ketika sesosok naga Biru kehijauan muncul di hadapan Venti.

Dia adalah Dvalin.

"Engkau... yang telah terjadi, biarlah itu terjadi..." 

"Benarkah? Lalu mengapa aku masih bisa melihat kesedihan di matamu? Tatapanmu itu, seperti merindukan lagu ini." 

"..."

Jean, Diluc, Lumine, Paimon, dan Kirito memperhatikan percakapan antara Venti dengan Dvalin. Cukup mengherankan melihat mereka berkomunikasi, kecuali Kirito, bahkan berkali-kali berkomunikasi dengan dua Naga Absolut.

"Mereka, sungguh berkomunikasi...?" Ucap Jean dengan heran.

"Sepertinya begitu- !!"

Seketika Kirito tersentak karena gelombang instingnya, "Venti, awas!"

"Eh?"

Menoleh kearah Kirito karena mendengar peringatannya, secara tiba-tiba Venti diserang oleh serangan Cryo dan juga mengenai Holy Lyre itu hingga membuatnya rusak. Melihat hal itu, mereka segera menghampiri dan membantu Venti.

Pelaku penyerangan tersebut adalah Cryo Abyss Mage, yang muncul dibalik tubuh Dvalin.

"Jangan percaya padanya... dia meninggalkanmu, membusuk seorang diri..." Suara Abbys Mage terasa ringan namun terdistorsi, menghasut Dvalin dengan berkata seolah Venti akan menipunya.

(Yang bingung mana teks ucapan Dvalin dan Abbys Mage, perbedaannya terdapat pada tanda petik, yaitu "..." dan "..." )

"Sekarang, dia ingin menipumu sekali lagi..."

"Barbatos..." Ucap sang Naga.

"Mengamuk dan balaslah dendammu. Mondstadt sudah mengkhianatimu, tidak ada jalan kembali lagi- Argh!"

"Kau banyak bacot untuk seekor kroco." Kirito menembakkan proyektil Thermal Element kearah bahu Abbys Mage tersebut. 

"Kau... ini yang engkau rencanakan? ...  ENGKAU DATANG UNTUK MEMBINASAKANKU?!"

Dvalin mengamuk dengan keras, sehingga menciptakan hempasan angin ke hadapan mereka. Namun beruntung mereka masih bisa bertahan.

"Tidak! Dengarkan aku!" Venti mencoba membantah itu namun Dvalin tak mau mendengarnya.

"Ugh... hehe! Sudah waktunya Naga ini mematuhi tuan yang sesungguhnya-"

"Kau banyak bicara! Hyeah!"

Pedangnya dengan sekejap langsung terlapisi oleh Anemo dan sedikit energi keemasan langsung dilancarkan oleh Lumine secara Horizontal dengan jarak yang jauh.

Serangan itu sedikit mengenai bagian sayap Dvalin.

"Argh!"

Tetapi serangan itu berhasil melukai satu bahu Abbys Order itu lagi. Hal tersebut membuat Kirito sedikit terkejut.

SAO The New Journey: Adventure of Teyvat WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang