Bagian 10

136 24 3
                                    



Chanyeol berlari dengan sekuat tenaganya, keningnya penuh dengan peluh bahkan bajunya sudah basah. Ia menyusuri lorong-lorong putih itu dengan perasaaan cemas yang tidak tertolong lagi.

Saat Chanyeol sudah sampai di depan sebuah pintu, ia menjatuhkan tubuhnya, kakinya lemas seketika. Air matanya yang sejak tadi ia tahan, turun dengan bebas.

"Chanyeol!" Baekhyun yang tertinggal dibelakang pria itu menghentikan langkahnya, saat melihat Chanyeol yang sudah terduduk di lantai dengan punggung yang sudah melemas.

Tidak seperti Chanyeol yang sudah terduduk, Baekhyun segera menghampiri orang yang dikenalnya.

"Yeri, Bagaimana keadaan Wendy?" Tanya Baekhyun yang super khawatir.

Gelengan kepala Yeri yang terduduk lemas, menjawab pertanyaan Baekhyun. Gadis itu masih sesegukan karena menangis sejak tadi.

"Keadaan Wendy Eonni baik-baik saja Oppa, Dia sedang menjalani pemeriksaan" Joy yang keadaannya lebih tenang dari Yeri, menjawab Baekhyun. "Aku rasa kau lebih baik temani Chanyeol Oppa. Suho Oppa dan Irene Eonni sedang berbicara dengan dokter"Ujar Joy dengan senyuman tipis. Bukannya lebih tenang, Baekhyun semakin khawatir, ia terdiam. Berusaha menenangkan pikirannya.

"Baekhyun bagaimana?" Kyungsoo datang dengan Sehun, kedua pria itu hampir kehabisan nafas karena berlari. "Bagaimana keadaanya?" Satu tarikan nafas Kyungsoo berbicara.

Karena Baekhyun tak kunjung menjawab, Kyungsoo menatap Yeri dan Joy bergantian, "Bagaimana? Apa kalian sudah berbicara dengan dokter?"

"Suho Oppa dan Irene Eonni sedang berbicara dengan dokter, Oppa" Jawab Joy seadaanya.

Sama seperti Baekhyun, Kyungsoo dan Sehun juga sama. Mereka terdiam, tidak tahu harus berbuat apa.

Beberapa menit kemudian, Irene dan Suho keluar dari ruangan yang tadinya tertutup rapat. Irene tampak begitu lemas dan pucat dan sedangkan Suho, pria itu terlihat berusaha untuk tegar.

"Hyung, Bagaimana?" Kyungsoo langsung berlari kearah Suho, "Bagaimana?" ia mengulangi pertanyaannya.

Sempat linglung, Suho berusaha tenang. Ia tersenyum tipis pada Kyungsoo, "Kita doakan saja yang terbaik" Ucapnya seadanya, Beberapa detik kemudian, Pandangan Suho teralihkan pada pria yang sedang terduduk di belakang Kyungsoo.

Bukannya perihatin, Amarah Suho meningkat seketika. Pria itu langsung menghampiri pria itu.

"Untuk apa kau datang kemari?" Suho berbicara dengan nada yang sangat datar, kedua tangannya tergenggam erat. Sungguh saat ini, dengan sekuat tenaganya, Suho menahan diri tidak membuat keributan disana. "Park Chanyeol, lebih baik kau pergi dari sini"

Dengan tenaga yang tersisa, Chanyeol bangkit berdiri, lalu memandang Suho dengan mata sayunya, "Hyung..." Air mata Chanyeol masih terus menetes, "Keadaan Wendy... Bagaimana keadaannya?"

Suho membuang wajahnya, dalam lubuk hatinya dia sebenarnya tidak tega melihat keadaan Chanyeol, tapi apa daya, kemurkaannya lebih mendominasi. "Untuk apa bertanya?" Ia kembali menatap Chanyeol, "Untuk apa Park Chanyeol?!" Suho berteriak tepat di depan wajah Chanyeol.

"Bukankah ini yang kau mau? Semuanya sudah berakhir, kau berhasil" Suho mendorong pundak Chanyeol cukup kuat, sampai pria itu hampir terjatuh,

"Sampai Wendy memaafkanmu, aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengannya"


______



"Apa aku masih bisa mendapatkan satu kesempatan lagi? Hanya sekali ini saja" Chanyeol berdiri dengan tegap di hadapan Wendy, matanya menyoroti wanita itu yang masih diam sejak tadi, "Aku. Aku akan menebus semua kesalahan dan kebodohan yang sudah aku lakukan"

SORRYWhere stories live. Discover now