Bagian 1

339 35 2
                                    

Seoul, Februari 2023

"Apa kau tidak sadar, kita sudah tidak sejalan lagi Chanyeol"

"Aku sudah lelah memaklumi semua alasanmu itu"

"Kau berbohong lagi"

"Terima Kasih untuk semuanya"

Chanyeol terbangun, mimpi itu datang lagi. Mimpi yang sudah lama tak hadir dalam tidurnya. Mimpi yang kembali hadir karena pertemuan singkat itu. Mimpi yang membuatnya hidup dalam penyesalan beberapa tahun ini.

Dan malam ini, Chanyeol kembali menangis. Tangisan yang sama dengan tangisaanya di Tahun 2019. Tangisan yang menghantarkannya dalam lembah kegelapan.

"Maafkan aku, maafkan aku"

Kalimat itulah yang terus Chanyeol ucap disela tangisannya, kalimat yang seharusnya ia ucapkan dulu. Kalimat yang sangat sulit ia ucapkan saat itu. Kalimat yang tak pernah tersampaikan.

Chanyeol menyetuh dadanya yang terasa sesak, mengingat kembali kebodohan yang sudah ia lakukan saat itu.

"Aku sedang bersama Sehun"

Padahal dirinya bersama teman-temannya yang lain.

"Aku sudah tidur semalam, jadi tidak bisa membalas pesanmu"

Padahal dirinya begadang sampai pagi.

"Aku sedang sibuk latihan"

Padahal....

Semua itu adalah contoh kebohongan yang Chanyeol ucapakan kepada sang kekasih saat itu. Kebohongan yang merusak segalanya, hubungan yang mereka jalin bertahun-tahun hancur, karena sikap Chanyeol itu.

Saat itu, Chanyeol berpikir kalau kekasihnya pasti akan mengerti, tidak akan mengubah apapun hanya karena satu kebohongan. Tapi bagaikan candu yang tak bisa berhenti, Chanyeol terus kembali berbohong.

Sampai Chanyeol menyadari, kalau ternyata kebohongannya itu menyakiti orang yang paling ia sayangi itu.

Dan karena kebohongan itu, Chanyeol harus rela kehilangan kekasihanya,

Son Wendy.

________

Wendy tersenyum begitu lebar setiap berpapasan dengan staff, ia sedang menuju ruang latihan yang diberitahu oleh Seulgi tadi pagi. Agaknya dirinya sedikit bingung, karena ini pertama kali ia datang latihan seorang diri, karena dirinya terlambat bangun tadi. Ditambah Wendy belum terlalu hafal bentuk bangunan gedung baru SM itu, biasanya dia akan ditemani manager atau member yang lain.

"Ruang latihan nomor 12" Wendy berjalan sambil terus menggumamkan nomor ruangan yang yang harus ia ingat.

Sampai dipojok lorong, Wendy bisa melihat sebuah pintu besar, bertuliskan angka 12 dikacanya. Dia langsung berlari kecil, karena tak ingin terlambat untuk latihan.

Wendy tidak terlalu memperhatikan isi ruangan, begitu dia masuk, dirinya langsung menundukkan tubuhnya, sambil berucap meminta maaf karena sudah terlambat.

"Wendy?"

Wendy yang masih menundukpun terdiam, apa dia salah ruangan?

Ia menegakkan tubuhnya perlahan.

"Oppa"Ucapnya pelan diiringan dengan senyuman tipis, pasti akan canggung dipikiran Wendy karena dirinya salah ruangan.

SORRYWhere stories live. Discover now