Bagian 3

164 30 4
                                    



"Kau masih mau berbohong lagi padaku?!"

"Wendy!"

"Ini!" Wendy menunjukkan layar ponselnya pada Chanyeol, "Kau mau mengelak lagi?"Ujarnya penuh penekanan, Setelah itu Wendy mematikan layar ponselnya dan menajamkan netranya pada pria yang berdiri di hadapannya, "Apa aku pernah melarangmu Chanyeol? Apa pernah aku tidak memberikanmu izin untuk bertemu dengan teman-temanmu?"

Seakan mulutnya terlem, Chanyeol bungkam, tentu saja ia sadar seratus persen kalau dirinya yang bersalah disini, tapi seorang Park Chanyeol yang punya ego setinggi gunung himalaya itu tidak bisa menerima kenyataan itu.

"Aku bisa menjelaskannya-"

"Apa dengan penjelasanmu itu kau bisa berkata sejujurnya? Kau ingin mengatakan kalau kau tidak sempat memberitahuku karena pertemuan itu tidak di rencanakan? Atau kau mau mengatakan kalau kalian tidak sengaja bertemu?" Wendy tertawa sinis, "Apa rumah orang tuamu pindah ke Jepang Chanyeol? Sehingga kau bertemu dengan mereka disana? begitu?"

Benar, semua dalih yang dikatakan Wendy semua benar. Itu semua adalah alasan Chanyeol yang sudah ia siapkan sejak pertengkaran itu dimulai.

Pertengkaran itu dimulai, karena Chanyeol ketahuan berbohong pada Wendy. Pria itu berkata tidak bisa dihubungi beberapa hari lalu karena harus pergi ke kampung halamannya karena ada pertemuan keluarga, tapi hal tersebut harus terpatahkan karena Chanyeol ketahuan pergi ke Jepang bersama dengan para temannya oleh media.

Awalnya Chanyeol sama sekali tidak ingin berbohong, ia memang berniat untuk mengatakan akan pergi ke Jepang tapi karena takut nantinya Wendy akan berkecil hati karena tidak bisa menghabiskan waktu bersamanya, disaat Wendy mengajaknya pergi ke Studio. Alhasil dirinya harus berbohong.

Alasan Chanyeol itu untuk kepentingan Wendy, bukan karena dirinya ingin berbohong.

Tapi dari sudut manapun, alasan itu tidak bisa diterima bukan?

Wendy mengertakan genggaman tangannya, ia mengambil tasnya yang tergelatak di atas meja, lalu dengan deru nafasnya yang cepat dia sekali lagi menatap Chanyeol dengan raut kecewa yang tak terelakkan, "Aku kecewa padamu"

______

Chanyeol duduk dengan damai di pinggir sungai Han, hari ini dia memilih mengahabiskan malamnya di tempat itu. Dikupingnya tergantung earphone berwarna hitam, saat ini ia sedang mendengarkan sebuah lagu.

Sebuah lagu yang dinyanyikan oleh mantan kekasihnya, lagu yang membuatnya jatuh cinta untuk pertama kali pada gadis mungil itu.

Son Wendy - Speak Now

Dirinya memejamkan mata, menikmati nada dan suara yang ia sedang dengarkan.

Chanyeol tidak bisa menampik, betapa merindunya ia pada Wendy. Ia merindukan bagaimana perhatian kecil Wendy padanya, waktu yang mereka habiskan di studio hanya untuk mengcover sebuah lagu, dan semua hal baru yang Chanyeol coba dalam hidupnya bersama gadisnya itu.

Benar kata pepatah, Kadang sesuatu baru terasa begitu berharga ketika kita sudah merasa kehilangan.

Chanyeol merasakannya sekarang.

Betapa bodohnya dia, karena bisa membuang semua kesempatan yang dirinya punya. Saat itu, Chanyeol bak burung elang yang terbang dan tidak tahu bagaimana caranya kembali ke tempatnya. Dia merasa hidupnya harus bebas, egonya membuat Chanyeol tidak bisa dihentikan.

SORRYWhere stories live. Discover now