so... what are we(?)

593 73 24
                                    










______________________




"woy berisik banget" seru gyuvin kepada yang lain ketika mereka tengah memainkan alat musik dan juga berteriak berseru menyanyikan lagu dengan asal-asalan.

dia melirik ricky yang tanpa perduli terus memainkan jari-jarinya diatas keyboard, bahkan lelaki itu masih bisa fokus ditengah ramainya suara anak-anak saling bersahutan.

"eh jangan berisik ya"

kali ini semua anak yang berada di ruangan menoleh heran kearah gyuvin karena ucapannya barusan.

"kenapa emang?" tanya shanbin mewakili yang lain.

"gue mau telfon pacar gue soalnya"

ricky ikut menolehkan kepalanya, "pacar?" tanyanya, "lo punya pacar?"

namun gyuvin hanya diam sambil memainkan ponselnya mengacuhkan tatapan heran dari teman-temannya termasuk ricky.

tak lama ponsel ricky berdering nyaring buat si manis menatap gyuvin sambil menaikan kedua alisnya, tak lama senyumnya pun mengembang karena merasa salah tingkah apalagi di ruangan ini bukan hanya dia dan gyuvin saja.

"gak jelas lo" dengusnya.

"yah nggak diangkat sama pacar gue"

ricky kali ini tergelak mengabaikan tatapan gyuvin terus mengarah ke dirinya.

"padahal gue udah kangen banget sama dia"

"yeeee tai!" celetuk jeonghyeon melemparkan stick drum ke arahnya.

"bisa ye bang, kata gue mah pacarin dulu"

"takut ah, diakuin doang tapi ga dipacarin"

"mana yang diakuin juga terima-terima aje"

"mereka pacaran?"

dan banyak lagi suara berisik yang mencecar gyuvin perihal perkataannya yang seperti itu.

sedangkan ricky hanya tertunduk malu dengan wajahnya yang merah sempurna sampai telinga, dia tak lagi bisa fokus dengan apa yang dikerjannya barusan. gyuvin sendiri hanya melempar senyum meledek kearah ricky.

memang menyebalkan.



___________________________





pun, sekarang waktu sudah mulai sore. anak yang berkumpul tadi mulai berpencar untuk pulang kecuali shanbin dan jeonghyeon yang memang serumah.

gyuvin mencekal pergelangan ricky sebelum cowok itu berhasil pergi memesan ojek online untuk mengantarnya pulang.

"kenapa gyuvin?"

"ayo gue anterin pulang"

"nggak usah, kan lo harus anterin kak hao"

"dia bisa pulang sendiri"

"kok gitu kan dia abang lo"

Kalopsia | Gyuicky [01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang