Part.24

51 9 0
                                    

Sara menatap tangannya yang sudah diperban kembali, karena Najak yang terus mengajaknya berbicara ia sampai tidak sadar jika pria itu telah selesai melakukan pekerjaannya.

Keren, fikir Sara ia bahkan tidak merasa sakit sama sekali, walaupun lilitan perbanya tidak serapih Enzy punya dia tetap berterima kasih.

"Terimakasih" Najak mengangguk seraya membereskan semuanya, Sara menatapnya seraya sedang meyakinkan diri untuk menanyakan sesuatu.

"Boleh aku bertanya?" Yang tadinya ia memunggungi Sara segera berbalik menatapnya seraya mengangguk.

"Apa kau pernah mendengar kota Riverfield?" Sara mengulum bibir menatap Najak yang nampak berfikir sampai akhirnya ia buka suara.

"Bukankah dipeta memang ada?"

"Sungguh ada?, Maksudku Riverfield yang sesungguhnya"

"Ada tapi jauh, jika hanya jalan kaki tidak akan sampai"Najak mengangguk ia kembali memunggungi Sara merapihkan kotak P3K milik Johanna.

"Kalau begitu apa kau pernah melihat kereta, maksudku kereta aneh yang muncul dari tempat tak terduga" tambah Sara

"Tidak, tidak ada kereta seperti itu, bukankah semua kereta sudah ada jalurnya tersendiri, kau bisa pergi kestasiun jika ingin melihat kereta"

"Yah, itu yang kulakukan kemarin" gumam Sara yang masih bisa didengar oleh Najak.

"Lain kali jangan pergi sendirian, apalagi jika sampai pulang larut" Najak yang sudah selesai membereskan menenteng wadah serta kotak P3K di masing-masing tangannya segera berlalu dari kamar Sara setelah ia menyuruh gadis itu untuk istirahat.

---

Sudah lewat seminggu tiba-tiba, berita kematian Khrock membuat gempar masyarakat Grayville tidak terkecuali Sara ia tidak menyangka jika Khrock benar-benar sudah tidak bernyawa, mungkin memang sudah takdirnya seperti itu.

Jadi sudah sampai dikematian Khrock dirinya pun masih terjebak tidak menemukan pentunjuk apapun, karena masalah yang terjadi menyangkut Khan, Bibi Johanna belakang ini lebih cepat terlelap kondisinya juga semakin sering kelelahan.

Tiap malam Sara selalu menemani Bibi Johanna didalam kamarnya sampai beliau tertidur dengan nyenyak, karena kondisi Bibi Johanna yang sering drop Sara jadi khawatir ia sebisa mungkin membantu menghilangkan penat seperti sering mengajaknya mengobrol atau memijat dengan sebelah tangannya.
jika sudah keluar dari kamar ia akan berpapasan dengan para Manusia Serigala yang akan pergi keluar untuk berpatroli.

Sara juga baru tau soal tim yang Giri buat untuk berpatroli ia tidak sengaja mendengarnya, kemungkinan untuk jaga-jaga jika Vampir berulah lagi.

Ngomong-ngomong tangan Sara sudah jauh lebih baik ia sudah bisa menggerakkan tangannya dengan bebas walaupun dokter menganjurkan tidak terlalu sering seperti mengangkat barang yang berat, kadang Sara harus melatih tangannya juga supaya tidak kaku.

Seperti yang ia lakukan pagi ini, memindahkan kacang hitam dari wadah satu ke satunya menggunakan sumpit, itu teknik pertama, teknik keduanya Sara lakukan dengan hal simpel seperti memotong apel atau kembali menggambar.

"Tujuh puluh tiga..."

"Tujuh puluh empat..."

"Tujuh puluh lima..." Sara melepas sumpit ditangannya sepertinya sudah diambang batas.

"Wah,Rekor terbaru Kak Sara bertambah sepuluh biji kacang hitam" Tahel menatap takjub seraya memberikan dua jempolnya.

Mereka saat ini berada di ruang tamu, Tahel memang kadang menemani atau memberikan semangat untuk Sara yang melakukan terapi sederhana untuk tangannya.

DARK MOON - FATEOnde as histórias ganham vida. Descobre agora