Part.05

106 14 7
                                    

Dikamar Sara lagi-lagi hanya melamun jujur ia bosan sekali biasanya jika malam hari ia akan menghabiskan waktu di asrama dengan teman-teman kelas paginya, latihan atau melihat Bora latihan Nightball.

Fikirannya pun melayang mengingat-ingat kejadian apa yang akan terjadi didalam cerita itu. Benar besok pagi Khan akan pergi ke pasar di pusat kota disana juga khan akan bertemu berandal yang mencegatnya, Sara harus melakukan sesuatu eh tapi apakah tidak masalah jika Sara mengubah sedikit alurnya. Terserah Sara tidak perduli kalau bisa ia harus membantu kaum Serigala agar hidup dengan damai.

"Terserah lah besok aku harus bangun pagi, dan ikut Khan kepasar"

Sementara dikamar sebelah Tahel masih menikmati cemilan malamnya Enzy juga sudah menghabiskan dua potong, sementara Najak pria itu pura-pura sibuk dengan membaca buku sekolahnya bahkan tidak menyadari jika bukunya terbalik.

"Kak Najak kau yakin tidak mau, nanti aku habiskan loh" Tahel menggodanya dengan meletakan kue ikan itu didekat hidung Najak. Tapi tetap saja ia tida bergeming.

"Sisakan satu untuknya Tahel, aku ingin ambil minum" Enzy segera keluar kamar, sebelum membuka pintu ia kembali berbalik menatap Najak.

"Makan! walau hanya segigit saja setidaknya hargai usahanya untuk meminta maaf" setelah pintu tertutup Tahel berjalan pelan menuju Najak yang sedikit termenung ia segera memasukan kue ikan itu kedalam mulut Najak dengan paksakan.
Pemberontak terus terjadi akhirnya Tahel berhasil, telapak tangannya masih membekap mulut Najak dan meminta pria itu untuk menelanya.

"Enak bukan,kenapa tidak dari dulu saja kau belikan aku kue ikan ini, dulu saat aku memintanya tidak kau belikan dasar pelit"

"Tindakan mu itu terlalu gegabah dasar bocah ingusan"

Tengah malam tiba seperti biasa Sara terbangun dari tidurnya jika sudah bangun seperti ini ia akan kesulitan tidur ia pun memutuskan untuk keluar mencari udara segar, hanya didepan pintu saja tidak jauh-jauh.

Saat membuka pintu kamar secara bersamaan orang yang tinggal dikamar sebelah juga keluar dari kamarnya. Canggung namun Sara segera memanggil nama orang itu.

"Hei! kau Najak kan? Bisa kita bicara sebentar" pria bernama Najak itu mengangguk lalu segera turun terlebih dahulu.

Sara mengembuskan nafas pria tinggi dihadapannya itu karakter di buku cerita yang ia baca dan sedang berdiri dihadapanya, ia masih tidak menyangka karakter fiksi jika hidup tetap bisa membuat jantungnya berdetak.

"Kita bicara diluar saja aku ingin mencari udara segar" Sara segera membuka pintu depan lebar-lebar lalu berdiri diluar menatap langin malam. Najak pun segera menghampiri gadis itu dan berdiri di belakangnya.

"Soal kejadian kemarin aku minta maaf"

Butuh beberapa saat untuk Najak menjawab.

"Aku tau, sudah kumaafkan kok"

Sara memutar badannya menghadap Najak ia menatap bingung pria itu.

"Segampang itu, padahal kau terlihat kesal sekali padaku" Karakter Najak itu pria yang arogan,tidak sabaran dan tempramental jujur nyali Sara sedikit menciut untuk berbicara kepadanya.

"Ya kau pikir saja, tidak kenal main lempar bantal"

"Kau juga jika berada diposisiku akan melakukan hal yang sama" Sara mendecak sebal intinya dia sudah minta maaf.

"Tidak tuh"

Selama ini yang Sara tau Manusia Serigala itu mempunyai penciuman dan indra pendengara yang tajam, ia jadi penasaran bau Manusia Serigala itu seperti apa apakah mereka mempunyai bau khas sendiri. Seperti bau Citrus dan angin segar kah?

DARK MOON - FATEWhere stories live. Discover now