Part.15

56 11 7
                                    

Disaat Khan masih mengamuk Sara segera berlari mendekati Mika ia menggenggam tangan Mika yang sedang melamun karena terlalu terkejut dengan keadaan jalanan toko yang sudah hancur berantakan.

"Kau baik-baik saja, apa pria gila itu menyakitimu?"

Mika berusaha memahami keadaan yang berantakan ini, namun dia tetap tidak bisa memahaminya.

"Jangan keluar. Kumohon" Sara memohon dengan suara yang pelan, Gadis itu memasukkan Mika ke dalam toko.

Najak juga ikut masuk kedalam toko lalu hendak menutup pintunya Namun, Mika menahan pintu yang hendak ditutup itu dan menatap Najak tanpa mengatakan apa pun seakan meminta pemuda itu untuk menjawab pertanyaannya terlebih dahulu.

Najak diam sebentar. Dia tidak bisa membuang-buang waktu lagi.

"Kau ingat perkataanku padamu waktu itu? Kubilang kita tidak akan pernah bisa memahami satu sama lain."

"Ya, aku ingat"

"Maka dari itu, jangan berusaha memahami ini juga."

Itulah satu-satunya penjelasan yang
sebenarnya tidak menjelaskan apa pun yang bisa diberikan Najak.

Mungkin Mika akan berpikir pemuda itu sangat ketus dan menyebalkan karena menjawab seperti itu. Tapi, tidak ada cara lain lagi. Gadis itu pun pasti tidak akan pernah paham meski dijelaskan panjang lebar sekali pun. Apalagi Najak sendiri juga tidak bisa memahami 100% kejadian ini jadi dia yakin Mikapun seperti itu.

Sara memperhatikan mereka berdua, sepertinya ia banyak ketinggalan alur cerita yang sebenarnya entah seperti apa.

Najak yang keluar dari toko langsung memperhatikan semua yang sedang terjadi. Para preman bertubuh besar yang dibawa Khrock sudah tergeletak di tanah atau tersangkut di suatu tempat dengan tidak berdaya.

Khrock yang ketakutan hanya bisa bersembunyi sambil berjongkok di sebuah sudut. Pemuda itu langsung mencari
kesempatan dan berniat kabur ke arah mobilnya.

Sara yang melihat Khrock hendak kabur ingin berusaha menghentikannya, didalam toko hanya ada barang-barang yang mudah pecah, haruskan Sara melempar kepala Khrock dengan guci paling besar.

Matanya menemukan sebuah Ember berisi air bekas pel tanpa membuang banyak waktu Sara mengangkat Ember tersebut dan membawanya keluar.

Keadaan diluar masih sama kacaunya apalagi Khan yang mengamuk langsung saja Sara menyiramkan air kotor itu ke Khrock, pria yang basah kuyup itu terkejut sambil kelabakan.

"Kau tidak ada kapok-kapoknya ya!" Baru saja Khrock ingin membalas perbuatan Sara namun Khan yang masih murka dan tidak bisa mengontrol kekuatannya itu langsung membalikkan tubuhnya untuk mengejar Khrock. Pergerakannya sangat alami,
bagaikan binatang buas yang sedang mengejar mangsanya

"Sial! Kejar dia!" Enzy berteriak. Tahel dan Najak langsung berlari ke sebelah kanan dan kiri Khan, lalu memegang kedua lengan pemuda itu.

"Kuat sekali..."

Sara yang melihat ketiga bersaudara itu yang berusaha menahan Khan malah ikutan panik, ini pertama kalinya Sara melihat Khan yang mengamuk.

Apakah Manusia Serigala jika marah seseram itu

DUAK!

Najak mencengkeram belakang kepala Khan yang masih tidak bisa mengontrol kekuatannya, lalu mendorong wajah
pemuda itu ke tanah

"Jangan terlalu banyak berlagak, Bocah Sialan! Berani-beraninya kau murka dan meluapkan emosimu begini!"

Najak berbisik di kuping Khan dengan nada suara yang mengerikan. Meski pemuda itu tidak menggunakan umpatan yang terlalu kasar dalam perkataannya, tapi itu cukup untuk membuat Khan kesal.

DARK MOON - FATEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora