Part.17

46 8 11
                                    

"Tahel ini kertas ujianmu?" Sara menghampiri Tahel di teras belakang yang tengah menggambar lalu memperlihatkan kertas ujian Tahel dengan nilai 20.

Tadi saat Sara ingin membuang sampah ia melihat ada kertas dengan coretan tinta merah saat dilihat itu kertas berisi soal ujian yang sudah dinilai.

"Jangan!! kak Sara jangan melihatnya" Tahel yang ingin merebut kertas ditangan Sara segera dijauhkan oleh gadis itu.

"Kau juga mencoret kertas ujianmu" Sara terlihat seperti seorang ibu yang mengomeli anaknya, Tahel hanya menjawab sebagian soal ujiannya sisanya ia coret dengan gambar Serigala dan Vampir.

"Kutebak kau dipanggil oleh gurumu kan?"

"Iya" Sara menggeleng itu mengingatkan dirinya dengan Ilha dan Haerak yang jika sedang dilaksanakan ujian mereka menjawab dengan asal dan malah menggambar.

"Baiklah, aku akan mengajarkanmu lebih keras lagi"

"Tidak mau, jangan Kak, aku mual melihat huruf dan angka yang sangat banyak" Tahel merengek dan memelaskan wajahnya.

Sara duduk dihadapan Tahel ia mengambil buku gambar dan memperhatikan gambar Tahel.

"Bagaimana Kak gambar ku bagus tidak?" Sara mengangguk dan mencoba memahami arti dari Gambar Tahel

"Ini apa?"

"Ohh,. Itu Kak Na– maksud ku itu Serigala yang sedang berguling-guling dipasir" Tahel mencoba menjelaskan secara masuk akal dia panik karena sepertinya tadi hampir salah bicara.

"Tapi bukankah yang ini badanya terlalu panjang ya?"

"Eh, benarkah"

"Bagaimana dengan yang ini Kak!"

"Yang ini lucu, tapi kenapa hanya Serigala ini saja yang gambarnya bagus"

"Ohh itu Serigala favoritku" Tahel melipat kedua tangannya seperti mengekspresikan kebanggaanya.

"Bisa kau deskripsikan Satu Serigala, aku akan menggambarnya"

---

Tahel terus memperhatikan selembar kertas bergambar Serigala yang ia tempel tepat ditembok samping kiri kasurnya.

"Apa yang kau lakukan?"

Najak yang baru masuk kedalam kamar memperhatikan Tahel yang tersenyum tidak jelas.

"Ini siapa?" Najak memperhatikan kertas tersebut yang bergambar Serigala bertubuh besar.

"Itu aku!"

"Tidak salah? Kau kan tidak sebesar ini"

"Sejak kapan kau bisa menggambar, biasa gambar mu terlihat seperti anak Anjing" Tahel mengerut tidak suka Najak memamg suka sekali menggoda adiknya.

"Tidak lihat di ujung kertas ada nama Kak Sara"

"Sara memang bisa menggambar kau baru tahu" Enzy datang lalu duduk di tempat tidurnya Enzy juga mengatakan Sara sempat menggambar wajahnya. Walau ia sendiri belum melihat hasilnya.

---

Hari ini ketika Sara berdiri di depan kasir sembari menerima pesanan, ada segerombolan gadis dengan seragam sekolah yang terlihat tidak asing.

Sara mencatat pesanan empat orang didepannya, para gadis itu menatap Sara dengan seksama berjalan menuju meja lalu berbisik-bisik.

"Kau yakin di orangnya?" Tanya satu gadis dengan rambut terurai.

"Aku tidak akan salah orang karena aku melihatnya dua kali" sirambut pendek ikut menimpali

"Aku juga mengikutinya dua hari belakangan ini"

DARK MOON - FATEWhere stories live. Discover now