6|| Bar-barnya Vina

69 35 46
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya teman²!
Biar aku tambah semangat lagi lanjutin ceritanya...





Jangan lupa vote dan komennya ya teman²!Biar aku tambah semangat lagi lanjutin ceritanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Saat ini ketiganya berada di warung nasi pecel Mang Tejo, sesuai permintaan Delia. Hana dengan Vina yang memesan, sedang Ghani menunggu keduanya di meja luar.

Datang sebuah mobil berwarna putih, muncul seseorang yang sepertinya Ghani kenali. Seorang wanita paruh baya bergamis masuk ke dalam warung tersebut. Tak ingin berburuk sangka, Ghani pun membiarkan saja wanita itu masuk melewati dirinya.

Di dalam warung, Hana yang sedang menunggu pesanan di kejutkan oleh ke datangan seseorang yang tak ia duga. Wanita itu menatap sinis pada gadis di depannya, mengambil ponsel di dompet yang di bawanya lalu menelepon seseorang yang entah siapa.

Tangan mengepal dengan raut wajah datar yang Vina tunjukkan sejak kedatangan wanita tersebut, rasanya ingin menjambak rambut beruban milik wanita gila harta itu. "Jangan di lihatin, entar malah besar kepala dia, Han!" peringat Vina berbisik.

Hanya senyum manis yang Hana tampilkan, ia sama sekali tak terpengaruh oleh kedatangan wanita yang merupakan ibu dari pria yang disukainya.

"Han, nih kamu pegang aja black card-nya Kak Ghani. Biar tau rasa itu emak-emak," sungut Vina masih berbisik membuat Hana menahan tawa. "Jangan ketawa!" Gadis itu menatap Hana tajam.

"Iya... iya, gitu banget mukanya," ledek Hana tersenyum geli. "Berasa sultan kalo begini." Hana cekikikan menerima kartu idaman semua umat.

"Ini bayarnya pake black card gitu?"

"Ya tunai lah Hana-ku sayang... " Vina mendengus kesal. "Itu black card buat kamu pegang aja." Hana mengangguk paham.

"Harus tunjukkin kalo kamu tuh bisa move on dari Fares sialan itu," ujar Vina semangat juga kesal.

"Hush! Gak boleh gitu ih, Vin."

"Ini Mbak, totalnya 150 ribu." Suara Mang Tejo menghentikan obrolan dua gadis cantik tersebut.

"Makasih, Mang," ucap kedua gadis itu kompak, Vina menerima kantong berisi nasi pecel dari pria paruh baya itu.

"Sama-sama Mbak cantik." Mang Tejo mengalihkan atensinya pada wanita di belakang Hana tersebut. "Mau pesan apa, Bu?" tawar Mang Tejo.

"Pak, saya nasi pecel spesial lauknya lengkap, ya!" pekik wanita tadi, sengaja mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Hana juga Vina.

KisahanaWhere stories live. Discover now