"Bau apa tuhh," Ucap Marvel siap menertawakan candaan Alex.

"Mulutmu Vel, Vel," Kata Juna terkekeh. Dia paham kemana kata bau yang dimaksudkan dua temannya itu.

"Ya elah, langsung tanya aja kali ke yang nyobain si cupu. Gimana Vin? Sebulan yang lalu," Marvel tersenyum sambil menaik turunkan alis.

"Masih segel kan? Overall enak gak?" Sahut Alex.

Memang teman Gavin yang paling brengsek tuh dua orang itu. Kalau kalian mau tahu, kerjaan Marvel sama Alex cuman nge-club, mainan jalang, ya pokoknya yang jelek-jelek ada di mereka.

Walaupun mereka semua suka keluar masuk club, tapi tetap saja yang paling brutal itu Marvel dan Alex. Bukannya takut sama penyakit seksual, malah yang ada penyakit seksualnya yang takut sama mereka.

"Biasa aja," Jawab Gavin jujur. Ya gimana? Dia mabok, gak bisa ngerasain dengan jelas betapa nikmatnya malam itu. "Abis ini gue gak mau ikut taruhan-taruhan lagi."

Seluruh teman Gavin menatap ke arahnya. Yang bener aja seorang Gavin gak ikut taruhan? Padahal taruhan paling banyak biasanya dia yang ngeluarin. Sampai pada akhirnya, Marvel terkekeh.

"Takut lo?" Tanyanya songong.

Gavin berdecak kesal, "Gue pernah bilang, kalo taruhan soal harta gak masalah. Tapi ini cewek bro, cukup kemarin aja."

"Anjay lah bang Gavin," Ucap Farel mangut-mangut.

"Habis malam itu, lo sempet kontakan lagi gak sama dia?" Tanya Juna. Pasalnya sudah sebulan dia tidak sekolah.

"...." Tak ada sahutan dari Gavin.

Bukan tak ada, melainkan Gavin bingung harus jujur atau tidak.

"Ya engga lah, Jun. Jalang dipake sekali aja. Ngapain dipake berkali-kali, bosen." Sahut Alex menyesap vape.

Hanya mereka yang berani nge-vape di area sekolah. Guru tak ada yang berani menegur. Tapi sempat pernah ada guru yang menegur, endingnya guru itu dipindah tugas.

"Dia sempet nemuin gue sebelum hilang sebulan yang lalu," Ucap Gavin tiba-tiba.

"Sumpah lo?" Kaget Juna

"Anjing?" Ucap Farel

"Punya nyali ternyata dia cok." Sambung Alex

"Minta tanggung jawab kata gue mah." Final Marvel.

Gavin mengangguk kecil, benar kata Marvel. Untung anggukan itu tak disadari oleh teman-temannya.

Dia meminta tanggung jawab. Tapi Gavin tak akan mengatakan hal itu kepada mereka. Bisa diledek habis-habisan nanti.

"Trauma gak sih si cupu?" Celetuk Farel.

"Pastinya iya, secara dia sering kita jadiin bahan bully. Terus berakhir dia diperkosa sama Gavin," Kata Juna menanggapi Farel.

"Ya udah sih, anaknya udah ilang. Biarin aja, repot banget ngurus hidup orang," Ucap Gavin benar-benar malas dengan pembahasan hari ini.

"Tapi gak tahu ya, gue ngerasa kasihan sama Acel semenjak sahabatnya gak tahu kemana. Dia jadi kemana-mana sendiri anjir," Sedih Farel.

"Acel?" Tanya Alex, Marvel, dan Juna. Farel mengangguk masih dengan ekspresi sedih.

"Temennya si cupu," Jawab Gavin cuek.

"Njay, lo suka sama temennya si cupu?" Pekik Marvel.

"Kagak cok, kasian aja gue," Jawab Farel 50 benar, 50 ngarang.

HER LIFE - END (OTW TERBIT)Where stories live. Discover now