3. Pdkt gak ya?

7 1 0
                                    

Masih sangat pagi tapi keadaan di rumah Bintang sudah sangat ramai, beberapa anggota geng Space banyak yg menginap kemarin.

"Nih sarapannya, dimakan ya, jangan sungkan anggep rumah sendiri" ucap tante Gina dengan tersenyum lembut, ia memang sangat suka jika teman² bintang main ke rumah atau menginap, suasana rumah jadi tambah ramai, biasanya cuma ada tante Gina, om Ferdi, Bintang dan beberapa bodyguard saja.

"Lope-lope sekebon buat tante Gina, love you tante" ujar Dian dgn ekspresi minta digampar pake teflon.

"Heh, istri saya ini kamu cari yg lain saja" ujar Ferdi yg tiba² muncul dibelakang Dian.

"Ya ampun om, mau jantungan saya nih" ucap Dian sambil mengelus dada.

"Haha bener tuh yg dibilang om Ferdi mendingan cepet² gebet si Naya, daripada nanti malah keburu jadi pacar orang" ejek Bumi yg sedang mengambil nasi untuk dimakan.

"Halah lo juga kapan punya pacar? Gak bosen jomblo trs?" Ejek balik Dian kepada bumi.

"Ini baru mau proses" ujar bumi dgn bangga.

"Mau nge chat aja ragu" cibir Bintang kpd bumi dgn ekspresi mengejek.

"Ya gimana ya masih ragu aja gitu, tapi kalo gue gini trs gmn mau pdkt" ucap Bumi dgn wajah memelas sambil memakan makanannya.

"Ya itu tau, mendingan cepetan pepet, mumpung si Bunga juga jomblo" usul sandi kpd Bumi.

"Hmm, pdkt gak ya?" Pikir Bumi untuk entah keberapa kalinya, ia sudah memikirkan hal tsb sejak mendapatkan nomer Bunga dari Bintang tadi malam.

"Pake nanya!!" Jawab kompak semua org yg ada disana.

Bumi sedikit terkejut dgn respon semua org, ia kira yg tau tentang ia menyukai Bunga hanya anggota inti saja tapi semuanya tau.

Bumi sudah menyukai Bunga jauh sebelum kejadian kemarin terjadi, ia sempat ingin mundur ketika mendengar kabar bahwa Bunga ditembak oleh ketua osis disekolah mereka namun ternyata Bunga menolak jadi ya gak jadi mundur.

Tapi sekarang Bumi sangat amat bingung ia sudah mempunyai nomernya tapi masih ragu mau chat, takut gak sesuai ekspektasi.

"Agak takut sih, tapi sebagai lelaki sejati aku akan melakukannya" ucap Bumi dgn agak sombong.

"Sipaling" ketus Bintang, sedangkan Bumi yg mendengarnya hanya cengengesan saja.

                             ———

Sekarang sudah masuk jam istirahat ke dua namun bumi masih gundah gulana akankah ia memulai pdkt atau tidak, tapi kalau ia tidak memulai ya kapan mau nyampe finishnya.

Ditengah-tengah dirinya yg sedang merenung tak sengaja ia melihat sesosok  yg familiar dimatanya, sosok yg sedang ia pikirkan sekarang.

Bunga dan Bulan baru akan menuju kelas setelah ke kantin, Bulan bergandengan dgn Bintang sedangkan Bunga sepertinya sedang adu mulut dengan Bulan.

"Gue kira ngeliat apa serius banget ternyata pujaan hati toh" goda Sandi dengan menarik turunkan alisnya, sungguh ekspresi yg menjengkelkan.

"Apa gue chat sekarang aja ya?" Tanya Bumi kepada teman-temannya yg masih tersisa, sebagian dari mereka ada yg masih di kantin dan apel kepada pacar dan gebetan masing² tentunya.

"Iya lah, harus yakin bro jangan ragu², cewek biasanya gak suka kalo ada cowok yg kayak gitu, cuma berani ngeliat dari jauh doang gak berani ngedeketin, mereka bakal kesel malahan" tutur Angga kpd Bumi.

"Gitu ya, tapi kok lo masih hts, gak berani nembak ya" balas Bumi kpd Angga yg langsung memasang muka masamnya karena ucapan Bumi.

Sontak semua yg ada disana langsung tertawa karena balasan pedas dari Bumi, hal tersebut langsung mengundang banyak pasang mata melihat kearah mereka tak terkecuali Bunga yg sedang menyenderkan tangannya di balkon depan kelasnya, lantai 2. Visual yg menawan menjadi daya tarik utama dari keberadaan geng Space, mungkin yg tidak beranggapan demikian adalah teman² sekelasnya yg sudah sangat amat tau bagaimana sikap mereka semua.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 22, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bianglala Yang AmertaWhere stories live. Discover now