1

329 107 21
                                    

👑 🐰 👑

👑 🐰 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

"Sera, kau sudah siap?"

Jungkook muncul di ambang pintu kamar Sera yang dibiarkan terbuka, bertepatan gadis itu hendak keluar. Tubuh besar Jungkook nyaris menabrak Sera yang kecil, hanya setengah dari keseluruhan bobot Jungkook. Gadis itu mundur tergesa sampai nyaris terjatuh, andai tangan Jungkook tidak refleks menahan lengannya.

"Ups! Maaf, kupikir kau tidak di dekat pintu." Jungkook berkata, melepaskan pegangannya seraya memandangi penampilan Sera.

Malam ini Ibunya Jimin mengadakan makan malam di kediamannya, hanya kedua orangtua Jimin, Jimin dan mereka berdua. Pertemuan ini untuk mengenalkan Sera secara lebih dekat kepada kedua orangtua Jimin, terkhusus Ayahnya Jimin, selaku wali hukum Jungkook setelah orangtuanya meninggal, juga untuk membahas acara pernikahan mereka besok siang.

"Ini—tidak apa-apa?" tanya Sera, merujuk pada terusan putih di bawah lutut yang dia pakai, peninggalan almarhum Ibunya.

Sera mendongak menatap Jungkook yang bergeming, malam ini Sera tidak pakai high heels melainkan flat shoes yang membuatnya terlihat sangat mungil berdiri di depan Jungkook. Rambut panjang Sera dikuncir satu, wajah putihnya yang bersih tampak seperti salju tanpa perona pipi, sementara bibirnya dipoles lipstick merah jambu yang kelewat tipis.

"Cantik," ucap Jungkook dengan senyum lebar. "Oh, kita jadi seperti pasangan sungguhan."

Sera baru menyadari pakaian mereka senada. Jungkook mengenakan setelan putih Calvin Klein, celana panjang, juga sepatu putih, rambutnya ditata agak berantakan. Kebetulan yang manis—seharusnya, bila saja keadaan Sera sedang tidak dilanda biru.

"Ayo, kita berangkat. Ibu tidak suka, kalau kita datang terlambat."

Jungkook berjalan lebih dulu, tapi baru tujuh langkah sudah berbalik arah lagi pada Sera yang bergeming. Dia melihat Sera menarik napas panjang berulang-ulang, agak pucat, menatapnya gelisah dan cemas sampai matanya tidak fokus.

"Sera, santai saja, ini hanya makan malam biasa. Ibu ingin mengenalkanmu pada ayahku." Dia berkata pakai nada paling lembut yang dia bisa, memandangi Sera lekat dan dalam.

"Aku sedang berusaha," jawab Sera, mengusap jemarinya yang sedingin es. Dia terpaku melihat Jungkook mengulurkan tangan, sembari berkata dengan nada selembut awan musim semi.

"Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja."

Rasa gugup yang kelewat besar membuat Sera meraih dua jari Jungkook, lalu dia genggam erat selama tujuh detik. Kesunyian yang hangat mendatangi mereka, saat tangan bebas Jungkook mengusap punggung tangan Sera yang dingin.

"Ayahku lebih ramah dari Ibu, Ayah suka lelucon orangtua yang menurutku tidak lucu tapi ayah menyukainya. Ayahku tidak pernah marah, dia sangat baik. Kau pasti mudah akrab dengannya, jadi jangan khawatir. Hhmm?"

Crimson AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang