3

407 111 43
                                    

👑 🐰 👑

👑 🐰 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

"Sera ingin bekerja di tempatmu." Obrolan Jungkook pada Jimin, pada pukul enam lewat tujuh belas menit di sambungan telepon pagi itu.

"Aku tidak menerima tamatan SMA kecuali untuk cleaning service. Kau tega, calon istrimu jadi tukang bersih-bersih di kantorku?"

"Jim, kenapa kau harus sekejam ini?" kata Jungkook yang sedang berdiri bertelanjang dada depan kaca kamar mandi, mengoleskan busa di sekeliling mulut sampai dagu dan bercukur.

"Aku hanya menerima karyawan kompeten. Sudahlah, jangan mempersulit posisiku yang sudah sulit. Sekali kau membawanya padaku, maka dia tidak akan pernah kembali padamu."

"Cih! Kau bilang tidak menyukainya."

"Oh...." Suara Jimin hilang dua detik, sebelum kembali terdengar dengan nada lebih tegas. "Aku memang tidak menyukainya, tapi bisa jadi dia yang menyukaiku setelahnya. Pekerjakan saja dia jadi asistenmu, kalian harus sering sama-sama untuk memperbaiki semua kesalahpahaman."

"Kau benar-benar tidak menyukainya?"

"Memangnya apa yang akan kau lakukan, kalau aku benar-benar menyukainya?"

"Dia juga suka menjawab pertanyaan dengan pertanyaan, kalian juga sama-sama suka kucing."

"Apa yang kau bicarakan?"

Jungkook hanya menghela napas panjang sebagai jawaban, menarik handuk bertekstur lembut dari rak-rak asimetris di sebelah kanan lalu mengusap wajahnya yang sudah bersih.

"Dia suka dengan rumah yang kau pilih, dia selalu tertawa bersama Snowie."

"Jungkook, dengar! Tidak ada yang perlu kau cemaskan. Meskipun kau adikku, aku tidak akan menyerahkan orang yang kusukai padamu. Realistislah sedikit, aku hanya membantu adikku yang payah," tukas Jimin, nadanya terdengar jengkel.

"Oke." Akhirnya Jungkook menyerah, menarik satu handuk lagi lalu keluar dari kamar mandi, mengosok-gosok rambut basahnya sembari berjalan ke walk in closet.

"Aku sibuk. Jangan meneleponku kalau tidak penting," tukas Jimin.

Sambungan itu diputus sepihak. Jungkook melempar handuk ke keranjang kosong di samping lemari dinding lalu memilah pakaian.

Selagi bersiap Jungkook berpikir tentang kontrak kerja yang Jimin buat untuk mengikat Sera, tentang bagaimana Jimin mengatur kericuhan antara Kitae dan Donghyun sampai Sera putus asa dan terpaksa menerima tawaran yang membuat gadis itu bersedia berada di dekatnya.

Bila dikaitkan satu sama lain, pembelaan Jimin jadi terdengar masuk akal. Mustahil Jimin rela menyakiti gadis yang dia suka, hanya untuk memenuhi harapannya. Dipikir berkali-kali sekali pun Jungkook tetap tidak percaya kemungkinan itu, tapi entah bagaimana caranya dia merasa ada sesuatu yang janggal.

Crimson AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang