Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pria itu telah duduk di sana selama berjam-jam, diikat ke kursi dengan rantai di pergelangan tangan dan pergelangan kakinya, serta rantai di lehernya yang diikat ke lantai. Sehun menduga itu karena ia tidak bisa melarikan diri. sepertinya ia tidak bisa pergi terlalu jauh dalam keadaan seperti ini.
Sehun melirik ke dua pria di depannya.
"Ayo red… menyerahlah"
Minhyuk berbicara sebelum melakukan pukulan lagi, kali ini di perut sehun yang hanya tertawa.
hal itu sepertinya membuatnya marah saat dia memberikan pukulan yang sangat keras, lagi-lagi ke rahang Sehun.
Sehun tersenyum meskipun darah menetes dari sudut bibir nya
"Apakah kau kesal?, teruskan saja aku tidak akan bicara..."
"Kau-"
Ucapan minhyuk terputus ketika pintu terbuka.
Sehun menoleh untuk melihat seorang pria yang jauh lebih pendek dari yang lain dengan rambut coklat nerponi berdiri di tengah pintu. celana jins robek ketat menutupi pahanya yang tebal, kaos hitam dengan motif yang Sehun tidak bisa lihat diletakkan di bahu lebarnya. dan permen lolipop terletak di antara bibirnya. Jika dilihat lebih dekat, Sehun kemudian menyadari kalung yang menghiasi leher jenjang lelaki cantik itu. Sehun menjilat bibirnya, memperhatikan lelaki itu mengulurkan tangan untuk mengambil permen lolipop dari mulutnya dengan suara letupan yang menjengkelkan.
"Aku bisa mengurus ini"
Lelaki cantik itu lalu melakukan kontak mata dengan Sehun sambil mengusap permen lolipop merah cerah itu dengan lidahnya sebelum menghisapnya dengan lembut. Sehun langsung membuang muka.
"Tapi ayahmu bilang..."
"Dan kau bisa memberitahunya bahwa aku akan mengurus hal ini"
kedua pria itu mengangguk dan langsung pergi meninggalkan ruangan.
Sehun melihat kembali ke atas, memperhatikan lelaki cantik itu berbalik mengunci pintu dan bersandar pada pintu, lalu menatap tepat ke arah Sehun.
"Senang melihatmu di sini"
Sehun menggelengkan kepalanya.
"Baekhyun, apakah kamu memberi tahu mereka?"
Lelaki itu mengangkat alisnya, menandakan dia tidak tahu apa yang Sehun bicarakan.
"Apakah kamu berharap aku percaya bahwa mereka menculikku karena suatu kebetulan ketika aku sedang dalam perjalanan untuk menemuimu?"
Baekhyun berjalan ke depan sehingga dia berdiri tepat di depan Sehun, menghisap keras permen lolipop di mulutnya sebelum menjawab.
