Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah berhasil membawa Baekhyun kembali ke rumah dan mengurung lelaki itu didalam kamarnya, wonwoo dan Minho segera membantu Sehun mengobati luka di pergelangan tangan pria itu.
"Apa yang terjadi Sehun?" Minho bertanya dengan sunghoon yang tertidur didalam gendongan nya karena memang hari sudah malam dan sunghoon kelelahan karena menangis melihat papa nya.
"Hanya hal yang biasa terjadi di keluarga ku"
Perkataan yang keluar dari mulut pria tampan itu begitu tenang. Wonwoo yang membantu Sehun mengobati luka ditangan pria itu pun terdiam sejenak.
"Sejak kapan Baekhyun mengalami gangguan jiwa seperti ini?"
Wonwoo bertanya dan mungkin ia salah bicara karena menanyakan hal sensitive di keadaan seperti ini. Dilihat dari ekspresi Sehun sepertinya pria itu tidak berniat menjawab pertanyaan nya namun diluar dugaan tidak hanya menjawab Sehun bahkan juga menjelaskan mengapa Baekhyun menjadi seperti ini.
"Baekhyun menjadi seperti ini semenjak ia kehilangan anak pertama kami, dia begitu sedih hingga hatinya dipenuhi kebencian pada setiap orang yang sedang hamil, dia merasa Tuhan tidak adil padanya dan dia ingin semua orang merasakan hal yang ia rasakan. Sudah beberapa kali Baekhyun menecoba melakukan tindakan pembunuhan namun gagal dan karena aku takut dia semakin nekat. Akhirnya aku memutuskan untuk mengurungnya".
"Ta-tapi sunghoon..."
"Walaupun Baekhyun seperti itu, kami tetap berhubungan. Sampai Ia hamil lagi, tapi saat itu kondisi nya semakin parah, ia bahkan membenci anak yang sedang ia kandung dan beberapa kali berusaha membunuh sunghoon. Ia menganggap sunghoon sebagai musuhnya dan juga sangat membenci sunghoon".
"Dan untuk menjaga sunghoon aku harus menjauhkan nya dari papa nya".
Wonwoo tidak bisa membendung air matanya mendengar cerita sehun, ia melirik kearah sunghoon yang tertidur didalam pelukan sang suami. Minho yang paham dengan tatapan dari pasangan hidupnya pun berjalan mendekati wonwoo dan memberikan usapan dipundak wonwoo untuk menenangkan suaminya itu.
"Betapa malang nya nasib mu sunghoon" wonwoo berbisik lirih sembari tangan nya terangkat mengelus rambut halus sunghoon.
"Tolong aku...ku mohon keluarkan aku dari sini. Tolong..."
Wonwoo dan Minho serentak menatap kearah lantai dua dimana suara lirih permintaan tolong itu terdengar. Sehun bangkit dan menghampiri wonwoo juga Minho.
"Berikan sunghoon padaku. Hari sudah semakin larut, kalian sebaiknya pulang. Dan terimakasih karena sudah membantu ku"
Dengan ragu Minho memberikan sunghoon pada Sehun saat melihat perban yang membungkus pergelangan tangan tetangga nya itu. Dan segera mereka berpamitan pulang karena secara tidak langsung Sehun telah mengusir mereka.
