Namun Ayame dan Teuchi tetap memanggil nya seperti itu. Kiena dengan mata berbinar memesan sebuah ramen porsi sedang dan langsung memakan nya ketika ramen nya telah disiapkan.

Kakashi hanya tersenyum melihat istrinya makan dengan lahap. Dirinya tidak memesan karena masih kenyang setelah sarapan tadi. Tawa kecil keluar dari mulutnya kala melihat sang istri makan dengan belepotan.

"Pelan-pelan Hime." Ucap Kakashi seraya mengambil rambut Kiena dan menaruhnya kebelakang agar rambut Kiena tidak terkena kuah ramen.

Ayame dan Teuchi yang melihat itupun tersenyum dengan wajah merona. Betapa romantisnya pasangan suami istri ini.

Setelah selesai makan, Kakashi membersihkan sekitar mulut istrinya lalu membayar ramen. Kakashi membantu Kiena dan ingin keluar namun Kiena menahan Kakashi.

"Ah! Teuchi Jii-san!" Seru Kiena.

"Ada apa, Kiena-sama?"

Kiena tersenyum manis "Mungkin ini mendadak, tapi terimakasih! Terimakasih karena telah mendirikan Ichiraku Ramen! Menjadi tempat yang sangat penuh dengan kenangan dan kehangatan! Lalu, terimakasih karena saat itu telah memberikan seporsi ramen kepada anak lelaki yang kehujanan yang dibenci oleh semua orang!"

Kiena menatap kedai kecil itu dan berseru senang "Ichiraku Ramen akan menjadi kedai besar yang terkenal juga bersejarah di masa depan!"

Teuchi dan Ayame yang mendengar itupun tertegun. Air mata haru mengalir keluar dan turun di wajah keduanya. Teuchi mengusap wajahnya sementara Ayame mengusap punggung sang ayah.

"Kiena-sama! Hiks.. Terimakasih!"

Kiena tersenyum senang sementara Kakashi tersenyum lembut seraya mengelus pipi istrinya. Sesaat kemudian Kakashi dan Kiena pun keluar dengan seruan riang Teuchi dan Ayame "Silahkan datang kembali, Kakashi-sama! Kiena-sama!"

Sepasang suami istri itupun pergi untuk membeli susu ibu hamil dan kembali pulang.

Seperti biasa, Kiena beberes rumah yang dibantu oleh Kakashi. Setelah itu Kiena menyiram kebun kecil serta tanaman obatnya. Sedangkan Kakashi berada di ruang tengah, mengawasi istri mungilnya seraya memeriksa beberapa dokumen yang dibawanya pulang.

"Anata~"

"Ya Hime." Ucap Kakashi seraya mendongak melihat istrinya yang berjalan ke arahnya.

Kiena terduduk didepan Kakashi dan menduselkan kepalanya pada dada bidang Kakashi. Kakashi terkekeh mencium puncak kepala Kiena gemas. Satu tangan nya memeluk pinggang istrinya. Ah, betapa Kakashi sangat mencintai istri mungilnya ini.

Kakashi kembali memeriksa dokumen nya, membiarkan Kiena beristirahat dalam dekapan nya.

.

.

.

6 Bulan Setelahnya.

"Kiena-chan!" Sakura datang bersama Ino dan Temari. Tentu saja para suami mereka ikut menemani karena mereka juga sedang hamil. Mereka mengunjungi Kiena yang sudah berada di bulan-bulan akhir kehamilan nya. Hinata tidak ikut karena anaknya baru saja lahir.

"Bagaimana keadaanmu Kiena-chan?" Tanya Ino.

"Sangat baik Ino-chan. Ken dan Satoru selalu menjagaku saat dirumah." Kiena tersenyum seraya mengelus perutnya yang membesar.

Sakura tersenyum menggoda "Ne ne Kiena-chan! Sepertinya Kakashi-sensei benar-benar bersemangat sekali! Ini sudah anak ketiga loh~"

Kiena yang mendengar itupun merona hebat "Mou! Sakura-chan!" Dan semua tertawa melihat tingkah malu-malu Kiena.

Second Change. [PART 2]Where stories live. Discover now