🐣EXTRA CHAPTER-1

18.5K 1K 6
                                    

'Hello Inara!

✒. Happy Reading!

Kedua mata milik seorang gadis perlahan terbuka. Menampilkan manik mata berwarna hitam pekat. Gadis itu tampak bingung menatap sekitarnya. Dia..

Inara meloncat bangun dari tempat tidur. Berlari masuk ke dalam toilet, dann

Gotcha!

DIA KEMBALI!!

INARA KEMBALI MENJADI DIRINYA SENDIRI!

Inara tersenyum meraba kedua pipinya. Seketika dia teringat dengan Mamanya dan sang Abang. Inara berlari keluar kamar dan menuruni anak tangga dengan tergesa.

Inara terdiam mematung di pintu penghubung dapur dengan ruang keluarga. Disana, terlihat sang Mama- Vina yang tengah menyiapkan sarapan dan sang Abang- Anodra yang tengah duduk, sudah siap dengan seragamnya.

"Mama, Abang!" Inara berlari memeluk dua orang yang sangat dia sayangi itu.

"E-eh, kenapa Adek?" tanya Vina heran. Tidak biasanya, sang putri manja begini sampai peluk-peluk.

"Kenapa sih kamu, Na?" tanya Anodra yang ikut bingung.

"Ina kangeennnn bangeettt sama kalian," ujar Inara mencium pipi Vina dan Anodra.

Vina dan Anodra saling tatap, lalu terkekeh. Vina mengusak surai hitam Inara.

"Kangen? Kok bisa kangen, Dek? Kan kamu di rumah sama Mama, sama Bano terus."

Inara terdiam. Jadi-

Sudah gue bilang, semuanya bakal lupa sama kejadian yang terjadi sebelum lo pingsan. Hidup bahagia di dunia lo sendiri, Inara. Gue Reguan, ngucapin terima kasih sama lo, karena tetap ngejalanin kehidupan lo sebagai Inaya kemarin.

Inara mendengar bisikan. Ya, bisikan dari Reguan yang menjelaskan semua kebingungan Inara dan mengucapkan terimakasih.

Inara kembali ke dunia nyata dan tersenyum.

"Gapapaa, pokoknya Ina kangen banget sama kalian!"

Vina dan Anodra tertawa.

"Iya-iya sayang. Yaudah sini, makan dulu. Mama masakin nasi ayam kecap kesukaan kamu."

Cup.

Inara mencium pipi Vina dan duduk di samping Anodra. Anodra mengusak rambut Inara gemas.

"Makasih, Mamah! Mama emang Mama ter-the best buat aku sama Bano!"

Vina tersenyum. "Sama-sama, sayang Mama. Makan yang banyak ya."

Inara mengangguk, lantas mulai memakan makanannya dengan senyuman yang terus tersungging.

Vina dan Anodra yang melihat itu sebenarnya bingung, tetapi di lain sisi, mereka senang. Karena melihat Inara yang sudah tidak terpuruk lagi akibat kepergian Vano- sang Papa tercinta.

Bahagia selalu, sayang.

Bahagia terus ya, Na. Abang sama Mama bakal selalu di samping Ina.

o0o

Inara turun dari motor Anodra dan menyerahkan helm miliknya.

"Dek, hari ini Abang ada tanding sama sekolah sebelah. Kamu nonton ya? Atau Abang jemput ke kelas kamu?"

Jadi, gue kembali di hari dimana gue pingsan dan pindah jiwa?

Inara menggeleng. "Ngga usah. Aku mau sama Geby aja,"

Anodra mengelus surai lembut Inara.

Transmigrasi Inara [END] || REVISIDonde viven las historias. Descúbrelo ahora