Ngedate

97 26 4
                                    

Pagi hari di Depok

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Pagi hari di Depok. Suasana pagi yang hangat, sinar terang masuk ke celah-celah jendela. Membuatku terbangun dari tidurku, hari ini adalah hari pertamaku tinggal disini. Aku bangun dari ranjangku dan segera menuju dapur untuk membuat sarapan. Karena Naya tidak jago memasak, ia akan membuat nasi goreng saja yang menurutnya mudah untuk dibuat.

Ia mulai berkutat di dapur, setelah itu ia menghidangkannya di meja makan. Naya beranjak untuk membangunkan Dara, tetapi baru saja ia akan menuju kamar Dara, terlihat temannya itu sudah terbangun dan berjalan ke dapur.

"Sarapan Ra, gua udah buat nasi goreng," ucap Naya.

Dara menjawab, "Hm, tumben pagi-pagi gini udah masak?"

"Gapapa, soalnya habis ini gua mau pergi," ucap Naya.

Dara menyipitkan matanya, "Mau pergi kemana dan sama siapa lu?"

Sambil mengunyah makanannya, Naya menjawab, "Mau ngedate sama Arka."

Dara yang mendengarkannya tak bisa menahan tawanya, "Pftt– hahahaha Naya, Naya kalau kangen sama Arka bilang. Jangan halu kaya gini, mau ngedate katanya? Ketemu orangnya aja belum pernah, sok-sokan mau ngedate."

Naya tak terima dibilang halu sama Dara, ia membuka hp dan menunjukkan chatting an nya dengan Arka kemarin. "Nih, kalau ngga percaya, ternyata Arka itu orang Depok dan rumahnya tak jauh dari kost-an kita."

Dara yang membacanya chatting an nya membulatkan matanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tak menyangka bahwa mereka berada di kota yang sama dengan Arka. "What?! Jadi Arka anak Depok? Wah, wah kebetulan macam apa ini. Beruntung lu ikut gua ke Depok Nay."

"Iya ya, kalau gua ngga ikut lu kesini, ga bakal tau kalau ternyata Arka anak Depok. Mungkin kita juga masih LDR-an sampai sekarang," ujar Naya.

"Hm, iya. Jadi habis ini lu mau ketemu dia dimana?" tanya Dara.

"Tadinya gua minta di Cafe deket sini, tapi dia nya maksa buat jemput gua padahal ini kan kost-an khusus putri," jelas Naya.

Dara mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti, "Ohh, ya udah dijemput aja gapapa. Lagian kalau cuma digerbang aja ga masalah kan, yang penting ga masuk ke dalam."

"Ya udah kalau gitu gua mau mandi dulu," ucap Naya sambil beranjak pergi meninggalkan meja makan."

Selesai mandi, Naya segara berganti baju dan sedikit berdandan agar tak terlalu polos. Ia memoleskan make up tipis pada wajahnya dan membiarkan rambut panjangnya tergerai.

Setelah itu ia keluar dari kamarnya, terlihat Dara sedang menonton drakor di televisi. Sambil menunggu Arka, menjemput ia duduk disebelah Dara sambil ikut menonton.

Virtual Date Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora