"Tapi Lucas, ini keinginan anak kita" balas Clarisa yang masih tidak mau mengalah.

"Dia bukan anak ku jika tes DNA belum bisa di lakukan, kamu disini hanya menumpang sampai anak itu lahir, jika anak itu terbukti anak ku maka aku akan sedikit bersikap baik padamu, tapi jika bukan maka ucapkan selamat tinggal kehidupan mu" ucap Lucas tak lupa ia mencengkram erat pipi Clarisa membuat wanita itu meringis sakit.

"Dan jika kau masih punya nyawa, tolong jaga nyawa mu sampai waktunya tiba, jangan sampai aku menemukan mu yang sudah tidak bernyawa" sambung nya membuat tubuh Clarisa sedikit bergetar.

Intimidasi dari keluarga Kendrix memang tidak ada tandingan nya, hanya sebuah ucapan saja sudah mampu membuat seseorang bertekuk lutut, tapi Clarisa dengan kepintaran otak nya malah melempar diri kepada keluarga Kendrix.

Yah setidaknya karena Ash dia bisa masuk ke rumah istana milik Archer Kendrix dan menjadi menantu Archer walaupun tak di akui oleh Archer.

Ingat ! Status menantu hanya ada di hadapan publik saja.

"Sayang kita pergi ?" Lucas dengan cepat mengubah intonasi suaranya menjadi begitu lembut saat bersama Ash.

"Bagaimana dengan kakak ipar ?" Tanya Ash melirik Clarisa yang malah menatap nya dengan tatapan aneh menurut Ash.

"Biarkan saja dia, kita berdua saja membeli mochi yang kamu mau bagaimana ?" Ash mengangguk antusias, keduanya langsung pergi sebelum makan malam 2 jam lagi, lagipula tempatnya dekat jadi pergi sebentar tidak akan jadi masalah.

"Ck, kenapa Lucas tidak bisa menyukai ku" geram Clarisa kesal.

"Semua nya karena anak itu" geram nya lagi.

"Sedang apa kau" sontak Clarisa langsung menoleh melihat Kaiden yang menahan nya datar.

"Tidak ada Kaiden, kakak hanya sedang bersantai saja" balas Clarisa ramah.

Kaiden acuh dan memilih pergi membuat Clarisa kembali berdecak kesal karena di abaikan.

Sementara itu di sisi Ash dan Lucas, Ash terus bercerita tentang kegiatan sekolahnya yang sebenarnya sama sekali tidak menarik menurut Lucas. Bukan, bukan cerita Ash yang tidak menarik, namun kegiatan sekolah yang sangat monoton adalah sesuatu yang tidak menarik.

"Abang, adek bayi nya masih lama lahir nya ?" Tanya Ash dengan polos.

Ya, bagaimanapun Ash dia adalah anak yang polos, Archer dan yang lainnya sebisa mungkin membuat kepolosan Ash tetap terjaga dan membuat Ash tetap bergantung pada mereka.

"Iya, kamu harus menunggu sedikit lebih lama, bisakah ?"

"Tentu saja ! Semuanya Ash lakukan demi adik bayi !" Lucas terkekeh lalu mengusap lembut rambut lebat milik Ash.

"Sudah waktunya kamu potong rambut, ini sudah terlalu panjang"

"Nanti saja, Ash minta di potong sama Ben, Ben pintar memotong rambut nya"

"Hmm, apapun untuk mu Ash"

_

_

_

_

_

Selesai makan malam semua orang berkumpul dengan Ash yang duduk di antara Archer dan Kaiden sementara si kembar sedang menyelesaikan beberapa pekerjaan nya, ingat, mereka sudah berumur 26 tahun.

Ya, semuanya berlalu begitu cepat, 9 tahun berlalu dengan sangat cepat.

Dan 2 tahun terakhir semua peliharaan milik Kendrix di biarkan berada di dalam rumah, Arun, Jasper dan Ryu sering bermain bersama Ash bahkan ketiga nya juga terkadang ikut tidur siang jika Ash tidur siang.

Tak jarang beberapa korban terjadi semenjak Archer membiarkan semua peliharaan nya berkeliaran di dalam rumah, itu terjadi karena kecerobohan pada maid dan bawahan Rama karena tak sengaja menyenggol Ash membuat para hewan-hewan itu menggeram marah dan berakhir mengigit mereka.

Pernah sekali saat Ash berumur 5 tahun, seorang maid tengah mengepel lantai, Ash berjalan tertatih, dengan hati-hati ia melangkah namun ia malah terpleset dan tejatuh, kepala bagian belakanga terantuk begitu nyaring membuat tangisan nya begitu nyaring terdengar di seluruh penjuru.

Arun langsung berlari dan menerjang maid tersebut sampai membuat maid itu kehilangan nyawanya dalam sekejap.

Seharunya jika Clarisa memiliki otak, ia pasti akan berpikir 10x lipat jika ingin menyingkirkan Asher Kendrix.

Setidaknya jika ia ingin membuat Ash sakit ia harus bisa menyingkirkan satu saja peliharaan keluarga Kendrix yang selalu mengelilingi Ash. Walaupun itu sangatlah mustahil.

_

_

_

_

_

"Ash, sudah siap ?" Ash menoleh melihat Abang kembar nya Ryder yang berdiri di pintu dengan pakaian rapi nya.

"Abang mau kemana ?" Tanya Ash menghampiri Ryder.

"Pertemuan penting, kamu berangkat dengan Abang atau bagaimana ?"

"Eum, Ash dengan Abang saja"

"Baiklah"

Saat sudah turun Arun, Jasper dan Ryu langsung berlari menghampiri Ash dan minta di elus, Ash juga santai saja mengelus bulu-bulu lebat ketiga nya dengan sayang.

Semua yang melihatnya hanya tersenyum tipis melihat interaksi Ash dengan para hewan-hewan besar itu, berbeda dengan Clarisa yang menatap takut pada hewan-hewan nya. Bahkan sesekali ia bergidik ngeri kala melihat salah satu hewan itu menjilati tangan Ash dengan santai dan penuh kasih sayang.

"Asher sudah waktunya sarapan, kamu bisa telat jika bermain-main seperti itu" ucap Clarisa membuat semuanya menoleh padanya.

Seperti yang di harapkan dari wanita berbadan dua itu, ia bersikap seperti ia adalah nyonya di keluarga Kendrix padahal ia tidak lebih dari kotoran anjing yang akan segera di buang nantinynya.

"Maaf kakak ipar" balas Ash pelan.

"Lain kali jangan seperti itu, kamu tau kan kakak sedang hamil jadi kakak tidak bisa menunggu untuk memakan sesuatu" ya Clarisa dengan segala drama rendahan nya.

Padahal anak yang di kandung nya belum tentu juga anak Lucas. Sekalipun itu adalah anak Lucas tetap saja keluarga Kendrix akan menomorsatukan Asher Kendrix.

Ingat ! Asher Kendrix di atas segalanya.











_________________

Typo tolong di tandai~

Asher Kendrix Side Story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang