"Sudahlah, lebih baik kau urus dagangan mu itu" ucap Ben jengah.
"Paman, kamu sudah tua begini kenapa belum nikah juga ? Lucas saja sudah mau punya anak tapi kau ? Haha aku merasa kasihan"
Ben langsung mencekik Rey dengan geram, Rey yang di perlakukan seperti itu malah tertawa walaupun wajahnya sudah memerah, tapi lihatlah wajah kesal Ben benar-benar pantas untuk di tertawa kan.
"Mati saja kau ! Berani nya sama yang lebih tua" geram Ben yang terus mengoyang-goyangkan leher Rey dengan geram.
"Hahaha.. Paman.. uhuk... paman... Ash hilang !" Ben tersentak dan melepaskan cekalannya, menatap sekitar dan benar ! Ash tidak ada di dekat nya !
"Mati aku ! Bagaimana ini !! Aku benar-benar akan mati !!" Ben kembali mencekik Rey dengan brutal saking panik nya.
"Bodoh ! Jangan mencekik ku !! Cari sana !" Seru Rey yang kesal karena kembali di cekik.
"Bagaimana ini, jika Ash lecet bahkan bentol karena di gigit nyamuk aku bisa di gantung terbalik seperti 9 tahun yang lalu" ucap Ben panik, Rey malah tertawa karena melihat wajah pucat Ben yang sangat lucu.
Tolong jangan berpikiran yang tidak-tidak !
"Paman, jika paman terus panik disini Ash tidak akan ketemu, lebih baik paman cari anak itu"
"Haruskah aku tulis surat kematian ku dulu sebelum aku mencari nya ?"
"Lebih baik, mau aku bantu ?"
"Iya, tolong ya"
Kita kembali beberapa saat yang lalu sebelum Ash menghilang.
"Ben ayo ! Pintu nya sudah di buka !" Pekik Ash saat melihat orang-orang mulai masuk ke arena sirkus nya.
"Paman, kau belum resign juga ? Kasihan sekali" nyinyir Rey membuat Ben menatap nya datar.
"Aku akan memberitahu Lucas jika kamu bukan dokter lagi, biar Lucas membuat mu menjadi dokter keluarga Kendrix"
"Hei !" Seru Rey tidak terima.
Ash menatap Ben dan dokter Rey bergantian, ia sudah tak sabar ingin segera masuk, Ash berpikir jika Ben pasti akan menyusul nya jadi ia berlari lebih dulu meninggalkan Rey dan Ben yang masih berdebat.
Di dalam arena sirkus nya, Ash menatap berbinar pada sekeliling nya, ia berjalan tak tentu arah dan tak sengaja menabrak seseorang membuat ia sedikit oleng.
"Kamu baik-baik saja ?" Tanya pria tersebut.
"Iya Ash baik, terimakasih paman" balas Ash tak lupa menundukkan sedikit kepalanya, ajaran Rama untuk selalu mengucapkan terima kasih pada orang atas bantuan nya, dan menundukkan kepalanya pada yang lebih tua untuk kesopanan nya.
"Kamu sendiri ? Dimana orang tua mu ?"
"Ash bersama Ben, dia di luar tapi sebentar lagi pasti masuk"
"Kalau begitu bersama paman dulu bagaimana ?"
Ash terdiam, Rama bilang untuk tidak mengikuti siapapun yang tidak ia kenal.
"Tenang saja, paman bukan orang jahat" ucap pria tersebut membuat Ash semakin bimbang.
Ia menoleh ke belakang arah pintu masuk, berharap jika Ben segera datang.
"Eumm, Ash menunggu Ben disini saja" cicit Ash yang mundur beberapa langkah namun tangan kecil nya langsung di cekal oleh pria tersebut membuat Ash tersentak kaget.
"Anak kecil tidak bisa berkeliaran sendirian seperti ini, kamu ikut paman saja, kita duduk di sana" Ash menatap bergantian pada arah pintu masuk dan paman asing tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Asher Kendrix Side Story ✔️
Non-FictionSide Story Asher Kendrix S2. Keluarga Cemara ? Keluarga Asher Kendrix jawabannya. Anak yang beruntung ? Sudah jelas Asher Kendrix.