37 - Misi Platinum

28 2 0
                                    

"Akhirnya kalian pulang," ucap Pak D menyambut Camelia dan yang lain pulang ke penginapannya.

"Ini kami sudah dapatin jamurnya," ucap Silvia.

"Bagus, ini ada surat dari Serikat. Dari warna surat ini sepertinya kelompok kalian mendapat misi platinum." kata Pak D.

"Hari sudah petang, lebih baik kalian bersih-bersih lalu istirahat." sambung Pak D menyarankan untuk masuk ke penginapan.

Camelia dan yang lain akhirnya masuk, mengantri kamar mandi dan Beberapa yang sudah bersih-bersih untuk menyiapkan makanan. Setelah selesai bersih-bersih, mereka pun berkumpul untuk makan bersama kecuali Pak D. Dia harus jaga di rumah depan serta mengurus pemasukan hasil panen tanamannya.

"Kebetulan kita berkumpul, besok kita akan menuju serikat untuk menanyakan misi apa yang ingin mereka berikan." ucap Camelia.

"Aku tidak ikut," ucap Neko dan bebarengan dengan Silvia.

Mereka melihat Neko dan Silvia bergantian. Kemudian Neko menunjuk Silvia agar memberikan alasan, kemudian Silvia menjawab.

"Aku mau uji coba ramuan dulu." kata Silvia.

"Kemudian Neko?" Kini giliran Neko yang harus memberikan alasannya.

"Aku ikut ke kota, tapi aku tidak ikut ke serikat. Aku ada hal lain jadi kalian saja yang kesana dulu." jawab Neko.

"Baiklah, besok yang ikut aku-Lilith dan Euphy. Kita akan berkumpul lagi sore untuk membahas misi yang didapat dari serikat." kata Camelia.

Esok haripun kini tiba dan semua bersiap dengan tujuan masing-masing dan berbeda. Silvia sudah dari pagi buta sudah berada di meja kerja pak D dulu yang berisi penelitian ramuan. Sedangkan Camelia dan yang lain terbangun lumayan cerah.

"Ayok kita bersiap, terlalu siang serikat sangat ramai." ucap Neko yang sudah bangun ternyata.

Camelia dan yang lainnya bersiap untuk menuju serikat. Pak D membuatkan sarapan untuk mereka dan memberi surat di tengah meja makan Camelia dan teman-temannya.

"Surat dari Pak D?" ucap Camelia terkejut ketika isinya.

"Ada apa? Apa yang pak D tulis di surat?" tanya Neko melangkah menuju samping Camelia untuk sejajar melihat isi surat itu.

"Oh kirain ada apa, dia hanya pergi cari tanaman sedikit jauh." ucap Neko yang tidak lagi penasaran.

"Ayo kita jalan segera menuju serikat." kata beko.

"Hati-hati, aku akan jaga kamar." sahut Silvia.

Camelia dan yang lain akhirnya berjalan menuju serikat dan meninggalkan Silvia dan Phiter dikamar tersebut. Toko pak D juga ditutup untuk hari itu. Ketika sampai di pasar Neko berbelok arah dan melambaikan tangan tanda 'sampai bertemu lagi'. Rabbit mengikuti Neko, sedangkan Camelia bersama Lilith dan Euphy menuju serikat.

Cring ~ Gemerincing lonceng pintu kedai kopi pertanda kehadiran pengunjung.

Neko melihat sekeliling, adakah meja kosong? Kemudian terlihat di dekat jendela ada meja kosong. Ia pun berjalan bersama Rabbit menuju meja tersebut, namun saat Neko berjalan-ia melihat orang sekitar memperhatikannya diam-diam terutama sosok Rabbit dibelakang Neko. Karena binatang unik jarang mereka lihat di Nirmala, meski kota Nirmala adalah kota paling bersahabat untuk para petualang.

"Kopi strawberry dan jus wortel," Neko pesan dari meja setelah mereka duduk.

Pelayan hanya mengacungkan jempol tanda akan segera dibuatkan. Kemudian seseorang dengan jubah coklat duduk di depan Neko.

Archaeologist  : Mysterious in island dragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang