"Bagus-bagus fotonya, nanti kirim ya al." Ucap Neva yang diberi anggukan oleh Alsava.

"Nanti malem disuruh kumpul mau ngapain ya?" Tanya Neva.

"Kurang tau, soalnya bang Smith tiba-tiba aja nyuruh kumpul. Mungkin temu kangen? Soalnya udah lama enggak ketemu sama mereka." Jawab Alsava.

Neva mengangguk, ia kembali fokus pada layar ponselnya. Tiba-tiba saja pandangannya tertuju pada seorang laki-laki yang tengah berdiri di kasir sambil melihat menu di sana.

"Jaka bukan sih itu?" Tanya Neva.

"Jaka yang mana?" Tanya balik Alsava.

Belum menjawab pertanyaan Alsava, laki-laki itu pun berbalik lalu melihat ke arah Neva dan Alsava. Reflek Neva melambaikan tangan pada laki-laki itu, laki-laki itu tersenyum senang dan berjalan menghampiri mereka berdua.

"Neva ya?" Tanya laki-laki itu.

"Iya ini Neva, ih udah tinggi banget Jaka!" Neva langsung memeluk laki-laki bernama Jaka itu.

Alsava hanya bisa diam, jujur dia tak tau siapa Jaka. Bahkan dia saja asing dengan wajah laki-laki itu, tapi karena tak enak ia berdiri dan mengajak saliman laki-laki tersebut sebelum akhirnya mereka duduk.

"Jadi Jaka itu mantan bodyguard di keluarga Sanjaya, dia harusnya jadi partner Bima

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

"Jadi Jaka itu mantan bodyguard di keluarga Sanjaya, dia harusnya jadi partner Bima." Jelas Neva

" Oh gitu, pantes aja kaya gak pernah liat." Jawab Alsava.

"Gue dateng kok, ke pemakaman bang Bima. Kita emang gak terlalu deket, tapi dia sering bantu-bantu gue sewaktu kerja di keluarga Sanjaya." Ucar Jaka.

"Sekarang kerja apa lo?" Tanya Neva.

"Gue udah masuk satuan unit forensik di kepolisian, mungkin lo bakal kaget kalo gue bilang ini." Jawab Jaka dengan sedikit malu-malu.

Neva dan Alsava kompak menutup mulut mereka karena terkejut.

"Ya ampun tim forensik itu capek loh, apalagi kalo ada mayat kan mereka yang bedah-bedah ya?" Tanya Alsava.

"Gue cuman bagian lapangan kok, kalo bedah itu kanit gue." Jawab Jaka.

"Tapi tetep aja lo keren, oh iya kalo kepolisian berarti lo kenal sama Mahesa dong?" Tanya Alsava.

"Mahesa? Iya, unit gue sama dia tergabung. Mahesa sering di lapangan sama timnya, jadi gue dikit-dikit kenal." Jawab Jaka.

"Udah gue duga dia bakal dikenal orang." Lirih Neva pada Alsava.

Alsava pun tersenyum menanggapi bisikan Neva tadi, ia langsung menyeruput kopinya lalu meminta kontak nomor Jaka begitupun dengan Neva. Jaka tidak masalah, ia senang-senang saja jika ada yang mau berteman dengannya.

■□■□■□■□■

Saat ini Revalina tengah berbicara serius dengan Komisaris kepolisian Jakarta pusat. Dalam percakapannya, mereka meminta kerja sama BIN untuk menangkap pelaku pembunuhan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini.

BIMA SAKTI 2 | IT'S NOT OVER YET Where stories live. Discover now