Arini duduk bersanding dengan Andrew sambil mengawasi Leo yang tengah bermain dengan primata yang diawasi oleh pawangnya.

" Andrew, kamu masih menungguku ya ? " tanya Arini tiba-tiba.

Andrew menoleh dan menatap wanita cantik disebelahnya itu sambil menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.

" Tantu, aku selalu menunggu kesepatan itu. Amun aku tidak memaksakan perasaanku padamu. Kita bersahabat seperti ini pun sudah cukup untukku " ucap pria tampan itu dengan lembut.

" Bagiku Andrew dan Kamu mau menerima kehadiranku ditengah kalian seperti ini sudah cukup. Terlepas status apapun itu. " lanjut Andrew.

Arini nampak diam sambil mendengarkan pria itu mengungkapkan perasaannya.

" Aku akan berbicara dengan Andrew. Jika dia tidak keberatan, aku bersedia mulai membuka hati dan mempertimbagkan untuk menerimamu. Karena bagaimana pun keinginan dan kebahagian Leo adalah segalanya untukkku " ucap Arini

Andrew tersenyum lebar mendengar ucapan Arini barusan " Benarkan, kamu akan membuka hati untukku? . tapi Rin, aku tidak ingin kamu terpaksa untuk melakukannya " ucap Andrew lirih, pria itu tidak ingin terburu-buru dalam menyikapi segala sesuatunya.

" Aku tidak terpaksa. Meskipun aku melakukannya demi Leo, namun aku akan benar-benar membuka hatiku kepada orang itu asalkan Leo menerima orang itu dalam hidupnya "

" Namun aku tidak bisa menentukan siapa dia, aku berharap orang itu adalah kamu, kami sudah mengenalmu dan kamu pun tampak menyayangi Leo, aku hanya bisa bilang akan mempertimbangkan untuk membuka hatiku. " ucap Andrew.

" Kamu tahu Rin, meskipun kamu hanya berjanji untuk membuka hatimu untukku, aku sudah bahagia saat mendengarnya, stidaknya itu membuatkan jalanku maju satu langkah " ucap Andrew sambil menatap arini dengan tatapan teduhnya.

Bersama dengan Andrew, Arini mengakui selalu mendapatkan ketenangan dan kenyamanan.

" Soal keluargamu... ? "

" Kamu jangan pikirkan soal keluargaku. Aku yang akan mengurus mereka, aku akan berusaha membuat mereka untuk menerima mu. "

" Baiklah, lakukan itu jika Leo tidak keberatan. karena saat ini aku belum membicarakan hal ini kepada anak itu. "

" Apa perlu aku ikut berbicara dengan anak itu "

" Tidak, biarkan aku dulu yang berbicara dengannya. Karena aku tidak ingin dia terkejut dengan rencana kita "

" Baiklah, hubungi aku jika kalian sudah berbicara "

" Tentu, kalau begitu kita pulang yuk, tampak sebentar lagi hujan. Leo paling tidak suka hujan " ajak Arini saat melihat mendung gelap menggelayut diatas langit.

" Aku panggil Leo dulu, kamu tunggu disini " ucap Andrew kemudian berjalan menuju Leo berada.

Arini membereskan bawaan mereka dan melipat kembali tikar yang mereka bawa dengan rapi. Tak lama Andrew datang bersama Leo dengan bergandengan tangan. Tampak senyum lebar diwajah keduanya.

Arini berjalan dibelakang mereka sambil menenteng bawaan mereka. Andrew mendudukkan Leo dibahunya sehingga Leo tertawa kegirangan.

Tawa Leo dan andrew menular kepada Arini. Wanita itu bisa merasakan kebahagian sang anak. Hari ini Leo pun banyak senyum dan tertawa.

Mereka berrtiba tiba diparkirkan dan bergegas masuk kedalam mobil karena gerimis kecil sudah membasahi tanah.

Andrew menjalankan mobil sedikit lebih pelan karena hujan turun dengan lebatnya. Jalanan yang menjadi licin membuat pria itu sedikit berhati-hati menjalankan mobilnya.

Mereka bertiga tiba dirumah Arini saat sudah hampir magrib. Andrew pun memilih singah dirumah Arini dan berada disana sampai jam delapan malam. Andrew pulang setelah makan malam selesai.

Leo bahkan tak lupa untuk menucapkan terima kasih kepada pria itu karena sudah mengajaknya pergi ke kebun binatang hari ini.

" Baiklah, sebagai ucapan terima kasihmu, bolehkah mendapatkan ciuman dipipi ?" tanya Andrew, dia tahu Leo sangat susah untuk diminta mencium pipinya duluan.

" Emmm .. baiklah, karena sudah mengajak Leo bersenang-senang hari ini, akan Leo kabulkan kali ini " ucap Leo sambil mengecup kedua pipi Andrew.

" Arini kabari aku jika kamu butuh sesuatu " pesannya sebelum pergi.

" Tentu, hati-hati dijalan dan jangan ngebut "

Andrew hanya mengangguk sambil tersenyum kemudian berpamitan pulang.

***


Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें