Irene hanya menggumamkan permintaan maaf kepada Soohyun dan meminta maaf kepada semua tamu. Irene pergi dikawal oleh bodyguardnya dan perlahan semua tamu undanganpun pergi.
Yeri terduduk lemas semua impiannya hancur dalam hitungan detik. Melayang dari genggamannya. Berakhir.
"AAAAA!!" Yeri berteriak, meratap, dan menangis meraung.
Sementara dari sisi Taeyong sendiri, setelah dikeluarkan dari universitasnya Taeyong tidak memiliki banyak kegiatan di rumah. Dia mencoba mencari universitas swasta yang bersedia menerimanya dan mencoba mencari pekerjaan. Taeyong tidak memikirkan Jaehyun lagi juga rencana kalian. Dia melihat bagaimana semua orang membahas pertunangan Jaehyun dan Yeri yang mewah digelar di Hawaii yang kemudian menjadi heboh kembali karena tiba-tiba Jaehyun dan Yeri, membatalkan acara pernikahan mereka di Hawaii yang sudah dipersiapkan dengan matang. Selang satu bulan kemudian, satu hari sebelum acara pernikahan Jaehyun dan Yeri digelar. Taeyong mendapatkan pesan chat dari Jaehyun untuk datang ke tempat acara pernikahan digelar. Jaehyun juga mengatakan kepada Taeyong untuk mengikuti acara pernikahan secara live lewat ponsel. Jaehyun mewanti-wanti bahkan separuh mengancam Taeyong untuk datang. Sungguh, Taeyong tidak menyangka jika akhirnya seperti ini.
"Bagaimana aktingku selama ini?" Kekeh Jaehyun.
"Kau benar-benar brengsek." Jawab Taeyong.
"Aku anggap itu sebagai pujian. Kau tidak mungkin kembali ke rumahmu, Soohyun akan mencoba untuk melakukan sesuatu yang mengancam."
"Jadi selanjutnya apa?"
"Kau tinggal di penthouseku. Bagaimana?"
"Baiklah." Jawab Taeyong kemudian tersenyum.
"Kehancuran Soohyun baru dimulai." Ucap Jaehyun.
Taeyong menoleh menatap Jaehyun yang dibalas senyuman oleh Jaehyun. "Tidak mungkin semuanya hanya berakhir di sini, setelah aku menunjukan kepada semua orang siapa itu Soohyun."
"Kau benar juga." Balas Taeyong pelan.
"Jadi bagaimana dengan Baekhyun dan Minho? Kau ingin aku menghancurkan mereka juga?"
Taeyong menggeleng pelan. "Tidak usah." Balas Taeyong. "Mungkin belum." Imbuh Taeyong.
"Apapun yang kau inginkan." Balas Jaehyun.
Dan seperti yang Jaehyun katakan, dia membawa Taeyong ke penthousenya.
.
.
Irene tidak tahu, benar-benar tidak tahu apa yang akan Jaehyun lakukan di hari yang seharusnya menjadi hari pernikahannya. Irene tidak tahu tentang pemutaran rekaman itu, Irene tidak tahu tentang siapa Taeyong kecuali nama dan wajahnya. Jaehyun sempat membahas Taeyong dan terlihat sangat mencintai Taeyong lalu Jaehyun memutuskan hubungannya dengan Taeyong berakhir. Irene tidak tahu jika Jaehyun akan meninggalkan mempelainya, Yeri, begitu saja. Tidak tahu apa yang Jaehyun sebenarnya rencanakan. Maka, Irenepun bergegas menemui Jaehyun di penthousenya. Untuk mendengar runtutan ceritanya dari awal sampai akhir. Di sana Irene melihat Taeyong, namun Jaehyun langsung meminta Taeyong untuk masuk ke dalam kamar.
"Kau tidak akan memperkenalkan Taeyong kepada Ibu sekarang?"
"Belum waktunya." Jawab Jaehyun.
Irene menatap putranya itu yang sudah melepas tuxedonya. Tidak lagi memakai cincin di jarinya. Memakai kaos longgar abu-abu dan celana piama bergaris, dengan satu kaleng soda rasa melon. Seolah dia tidak pernah membuat keributan besar.
"Jung Jaehyun, katakan apa yang sebenarnya terjadi?"
"Apa yang terjadi?" Jaehyun balik bertanya kemudian duduk di atas sofa. Menyulut sebatang rokok dan mengamati wajah ibunya. "Bukankah sudah jelas. Ibu. Aku membalas dendam untuk orang yang aku cintai."
YOU ARE READING
CORNFLOWER (JAEYONG VERSION)
FanfictionSebatang kara dan terlilit hutang, membawa takdir Taeyong bertemu dengan Jaehyun, seorang selebritis terkenal dan kaya raya. Apakah cerita mereka hanya sekedar sesederhana si miskin dan si kaya?
