CORNFLOWER
JAEYONG VERSION
JAEHYUN AND TAEYONG
Romance and Drama
Warning : BL, Typo, Tema pasaran
Previous
Matahari belum tenggelam bahkan waktu makan siang belum lewat saat mereka berpesta, memutar musik, bernyanyi dan menyalakan kembang api. Bukankah ini adalah pesta Rumah Baru yang sempurna? Iya, ini adalah pesta Rumah Baru yang sempurna. Taeyong menatap langit cerah di atas kepalanya, sekarang sepertinya dia memiliki firasat bahwa semuanya akan menjadi lebih baik untuknya. Dia ingin tersenyum lebih lama lagi, ingin tertawa lebih banyak lagi, ingin menjalani hari-hari bahagia yang lain. Apa dia tidak berhak untuk merasakannya? Apa dia terlalu tidak pantas untuk mendapatkan harapan itu?
"Jadi, Taeyong kapan kau memutuskan untuk kembali ke Universitas?" Jaehyun menatap Taeyong, bertanya.
"Aku genapi enam bulan. Satu semester cuti."
"Baiklah." Balas Jaehyun kemudian tersenyum.
EMPAT PULUH SATU
Keputusan Taeyong untuk memutuskan tidak langsung masuk ke Universitas, dan menunggu satu semester berlalu bukan tanpa alasan. Satu semester itu artinya dia akan memperkecil kemungkinan bertemu kembali dengan kelas lamanya, orang-orang yang sudah mengenalnya. Nama baiknya sudah dibersihkan, tapi bisakah pernyataan dari Universitas itu bisa sepenuhnya membersihkan semua rumor yang sudah terlanjur menyebar? Sepertinya tidak bisa.
Taeyong berbaring miring menghadap dinding yang ditaruh bantal sebagai pelindung, supaya dia tidak terbentur oleh Jaehyun. Berlebihan, menurut Taeyong tapi dia tidak mengatakannya terang-terangan karena tidak mau membuat Jaehyun tersinggung. Jaehyun tidur di posisi tengah antara Taeyong dan Eunwoo. Setelah Pesta Rumah Baru kecil-kecilan mereka, mereka memakai kamar mandi baru Taeyong secara bergantian dan memakai peralatan mandi baru yang Eunwoo bawakan, sebagai hadiah Rumah Baru. Kemudian mereka menonton televisi bertiga, memesan makanan lewat aplikasi untuk makan malam bersama. Kembali bercerita tentang hal-hal remeh tidak penting, tertawa terbahak seperti manusia-manusia tanpa beban. Sebelum tidur, Taeyong sempat menghitung berapa botol Soju yang dia habiskan, empat botol. Cukup banyak.
"Kenapa?" Jaehyun bertanya pelan kepada Eunwoo menyadari adiknya belum tertidur.
"Hmmm." Eunwoo memberi jawaban pertama berupa gumaman.
"Ada apa? Katakan."
"Hyung sangat mencintai Taeyong."
"Iya."
"Hyung akan melakukan apa saja untuk Taeyong."
"Iya."
"Itu membuatku iri." Ucap Eunwoo. "Aku ingin merasakan cinta yang seperti itu."
"Kau ingin aku mencintaimu seperti Taeyong?"
"Tidak. Sialan. Ini sudah malam jangan memancing pertengkaran, aku sudah mengantuk." Dengus Eunwoo kesal. "Bukan itu maksudku." Sungguh Eunwoo menahan geram sekarang terhadap kakak bodohnya ini.
"Ha ha ha...," Jaehyun tertawa sebentar. "Hei, aku hanya bercanda. Ya, aku harap kau segera mendapatkan cinta seperti aku yang mencintai Taeyong."
"Menyebalkan." Eunwoo kembali mendengus.
"Bagaimana dengan Mingyu? Bukankah kau cukup tertarik dengannya?"
"Aku tidak yakin dia akan sama sepertimu." Jawab Eunwoo.
"Jika kau tidak mencoba, kau mana tahu." Balas Jaehyun.
"Seharusnya dia yang mendekati aku. Bukan sebaliknya, tidak, aku tidak akan mendekatinya." Dengus Eunwoo kemudian berbaring miring memunggungi Jaehyun dan Taeyong. "Orang yang sedang dimabuk asmara itu sialan. Sial. Sial. Sial." Racau Eunwoo kesal.
YOU ARE READING
CORNFLOWER (JAEYONG VERSION)
FanfictionSebatang kara dan terlilit hutang, membawa takdir Taeyong bertemu dengan Jaehyun, seorang selebritis terkenal dan kaya raya. Apakah cerita mereka hanya sekedar sesederhana si miskin dan si kaya?
