ketujuh

124 6 0
                                    

Sore ini Arisha dan Sonya berencana bekerja kelompok di rumah Arisha, Sonya sangat suka bermain ke rumah Arisha. Selain mendapat makanan enak yang tak kalah jauh dari masakan mamanya, Sonya juga senang berjumpa dengan Brian, walaupun dari berbelasan kali ke sana bertemu dengan Brian hanya sebanyak tiga kali. Sonya selalu bingung, apa Brian jarang pulang ke rumah? Kenapa dan kemana dia pergi?

Mereka berdua fokus mengerjakan ppt yang akan di presentasikan lusa, masing-masing mendapatkan bagian yang seimbang. Arisha menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu, karena dia sudah menyusunnya sejak semalam.

"Lo belum kelar Sonya?" Tanya Arisha sambil merapikan alat belajarnya.

"Belum nih, masih lumayan banyak, aduh gue lapar banget lagi,"

" Yasudah, ambiliin kue dong di bawah, tadi ibu gue udah nyuruh buat makan kok,"

Dengan semangat Sonya keluar dari kamar Arisha, kue kering itu adalah kesukaan Sonya, setiap Sonya datang pasti ibu Arisha selalu menyiapkan untuk mereka.

Uhuk uhuk

Tepat lewat dari pintu kamar Brian, Sonya mendengar suara. Tidak salah lagi, suaranya berasal dari kamar Brian. Tumben dia ada di rumah, dengan pelan Sonya membuka pintu kamar yang tidak terkunci itu. Sebenarnya Sonya takut tapi dia juga sedikit khawatir.

Sedikit demi sedikit langkah Sonya mendekat kearah ranjang Brian, Brian menutup tubuhnya dengan selimut, wajah Brian pucat dan terlihat tidak tenang, apa Brian sakit? Pikir Sonya.

Sonya menarik tangannya menjauh saat merasakan kening Brian yang sangat panas, saat hendak pergi keluar untuk memberitahukan siapapun yang ada di rumah, tangan Sonya di tahan kuat oleh Brian.

"bang... badan kamu panas, aku panggilin ibu atau mau di ambiliin kompres dan obat?" dengan hati-hati Sonya melepaskan tangan Brian dari pergelangannya.

Genggamannya kuat banget, padahal lagi sakit pun, ucap benak Sonya. Karena merasakan tangannya memar.

Brian tidak menjawab dan tidur membelakangi Sonya, Sonya yang tidak mendapat jawaban mengartikan sendiri bahwa itu jawaban 'iya' dengan cepat Sonya turun ke bawah menuju dapur. Sonya mencari Bella kemana-mana dan tidak menemukannya, mungkin Bella sedang berada di luar. Ingin memanggil Arisha tapi itu hanya akan membuang waktu.

Sonya kembali ke kamar Brian dengan membawa kain basah, air hangat serta obat. Sonya membangunkan Brian dengan lembut, takut Brian marah. Teman abangnya ini terkenal tidak suka di usik.

"bang Brian.... kalau sakit harus makan obat dan minum air hangat, eh obat di makan atau di minum ya?"

Tidak mau ambil pusing dengan pertanyaan yang dia buat sendiri Sonya memilih membantu Brian untuk bersandar. Pria itu sepertinya tidak menolak untuk di obati. Sonya menunduk takut karena Brian tidak berhenti menatapnya, bukannya di tatap lembut seperti novel romansa yang Sonya baca, Brian justru menatapnya tidak suka. Sonya itu paling suka kisah romansa tapi masih dalam batasan remaja bukan dewasa, karena Newt akan memarahinya.

" Jangan kasih tau yang lain." Ucapan Brian seperti perintah.

" hah? Kasih tau apa bang?" Tanya Sonya bingung, emang mereka bertukar rahasia makanya tidak boleh beri tahu yang lain?

" ck, jangan kasih tau yang lain kalau gue sakit."

" ooooo, tapi kenapa? Ibu pasti khawatir,"

" bukan urusan lo,"

Sonya bungkam. Setelah memberikan obat kepada Brian, Sonya bangkit dari duduknya.

"Mau kemana?"

Sonya menggaruk tengkuknya yang gatal, apakah itu pertanyaan? Ya sudah pasti Sonya ingin kembali ke kamar Arisha, dia ingin lebih lama sih disini, tapi berada di satu ruangan bersama Brian hawanya terlalu dingin.

" mau lanjut ngerjain tugas bang, kenapa?"

" tidurin gue,"

Sonya masih diam di tempat, tidurin Brian? Kenapa Sonya harus nidurin Brian? Kalau Sonya tidak tahan dengan ketampanan Brian bagaimana? Saat sadar saja Brian sangat tampan apalagi saat tidur tadi, tampan nya terlalu over.

" Oke." Jawab Sonya dan duduk di samping Brian, Sonya dengan takut mengusap lembut kepala Brian. Dia jadi ingat saat Newt sakit pria itu juga manja seperti ini, bahkan terlalu manja yang membuat Sonya jengah. Kejadian itu membuat Sonya senyum sendiri.

Brian sedikit kaget dengan perlakuan Sonya, tapi dia tidak marah karena Sonya tau dia memang ingin di elus. Setelah beberapa menit Brian tertidur, panasnya tidak setinggi tadi. Sonya menatap hidung mancung Brian. Astaga, pria ini sangat tampan, semua wajahnya tertata dengan sempurna. Sonya jadi penasaran siapa sih yang menjadi kekasihnya Brian? Pasti mereka sangat bangga saat mengatakan bahwa Brian adalah pacarnya.

****

Arisha yang awalnya menatap hp kini beralih ke arah pintu yang terbuka.

" loh? Lo masih disini? Gue pikir dah pergi makanya lama," tanya Arisha bingung.

" iya tadi... tadi papa nelpon jadi lama,"

" Oh, mana kuenya?"

Sonya menepuk jidatnya "astaga, kelupaan! Bentar gue ambil!"

"Eh...

A Problem Where stories live. Discover now