CHAPTER 2 : THE BLEEDING WOMAN

5 0 0
                                    

Wanita itu terlihat sangat dipenuhi darah dari kepala lututnya. Namun, ia kehilangan lengan kirinya. Dan kaki yang sebelah kanannya pun terluka sangat parah. Telinga sebelah kirinya seperti terkoyak oleh gigitan hewan predator. Aku memeriksa tas yang kubawa untuk mengambil peralatan medis. Aku melilitkan perban di perut wanita itu untuk menutup luka di perutnya dan juga mengikat bagian lengan kirinya yang terpotong untuk menghentikan darah keluar. Setelah itu, Aku perlu untuk memeriksa sekitar area untuk memastikan apabila masih ada segerombolan hewan.

Dari kejadian ini dapat kusimpulkan bahwa hutan ini sangat berbahaya. Ketika aku sedikit berjalan kea rah itu, ada suara seperti langkah langkah kuda berjalan menuju kearah sebelah ku. Aku pun mencari tempat untuk bersembunyi. Aku menemukan semak semak, aku memutuskan untuk bersembunyi disana. Ternyata itu adalah sekelompok orang orang berpakaian baju zirah keemasan berjalan sambil menunggangi kuda dan membawa beberapa hewan terlihat seperti serigala namun berbentuk aneh, terlihat seperti campuran serigala dengan macan namun tetap menggonggong seperti layaknya anjing. Mereka pun tiba tiba berhenti seperti menyadari sesuatu. Hewan seperti serigala itu berjalan sambil mengendus endus tanah menuju ketempat aku bersembunyi. Aku pun mulai panik, tapi aku tetap bersembunyi sambil menutup mulutku.

(" Duhh!, Pergi kau sialan!"). Aku kepanikan sambil berkata dalam hati.
Keringat mulai membasahi rambutku tanpa henti dan tubuhku bergetar.

Hewan itu seketika berhenti mengendus dan dia mulai membalikan badannya sambil mengangkat sebelah kakinya. Ternyata hewan itu hanya ingin membuang air kecil ditempat itu. Lalu salah satu prajurit memanggil hewan itu untuk kembali kepada mereka, Hewan itu pun menggonggong lagi dan berlari menghampiri para prajurit itu. Sekelompok prajurit itu pun kembali berjalan.

"Ahh. Syukurlah tidak ketahuan. Oh iya aku harus kembali ketempat wanita itu". Kataku dengan rasa syukur karna tidak ketahuan bersembunyi.
Aku bergegas kembali ketempat wanita itu untuk membawanya ke MiniLab. Aku mulai mengangkatnya dan merangkulnya agar bisa membawanya. Waktu sudah mulai gelap, Matahari mulai terbenam dan Aku pun sudah sampai di MiniLab.

"Arin, tolong siapkan peralatan untuk medis dan siapkan Kasur untuk perawatan". Kataku meminta tolong kepada Arin.

"Siap, Tuan!". Balas arin

"Tuan, Semua sudah dipersiapkan!". Kata arin melaporkan kepadaku

"Baiklah, Terima Kasih Arin!". Balasku ke arin

Aku mulai membaringkan wanita ini di atas kasur medis. Aku memeriksa tubuh wanita ini dan melihat bagian kaki kanan yang terlihat terluka hingga menembus tulang. Aku memutuskan untuk mengamputasi kakinya karna bisa berbahaya apabila dibiarkan. Aku mulai menjahit bagian bagian luka sobekan.

"Arin, tolong kau ukur panjang lengan dan kakinya". Aku meminta tolong kepada Arin mengukur lengan dan kaki wanita ini untuk membuatkan lengan dan kaki palsu

"Baik, Tuan!".

Setelah itu aku membiarkan wanita itu beristirahat di Kasur medis. Arin sudah selesai mengukur lengan dan kakinya. Lalu, Arin mulai memproses pembuatan lengan dan kaki palsu. Lengan dan Kaki palsu pun selesai. Lengan dan Kaki palsu ini dibuat dengan teknologi nanotech dan dilengkapi dengan fungsi A.I didalamnya. Aku mulai memasangkan lengan dan kaki palsu ini ke wanita itu. Setelah itu aku meninggalkannya di ruangan medis dan menunggunya sampai pagi.

Aku pun merasa kelelahan dan aku mencari beberapa bahan bahan di dalam hutan yang mungkin bisa aku jadikan bahan makanan. Di malam hari aku kembali menyusuri hutan untuk mencari bahan bahan makanan. Aku menemukan buah buahan dan beberapa jamur, aku membawanya dan kembali ke MiniLab. Aku memeriksa kandungan zat yang ada di dalam buah buahan dan jamur ini. Mereka terlihat memiliki kandungan yang aman untuk dikonsumsi. Setelah makan malam, aku memutuskan untuk tidur dan beristirahat didalam MiniLab.

PARALLEL WORLD-OBSESSED SCIENTISTWhere stories live. Discover now