PROLOGUE

11 0 0
                                    

. :PROLOGUE:.

Dunia Paralel adalah dunia yang berada di dimensi lain yang berjalan sejajar dengan dunia kita. Hal itulah yang selalu kupercaya saat aku masih SMP. Aku selalu terobsesi dengan komik dan anime jepang yang menceritakan tentang “Dunia Paralel”. Aku percaya kalau “Dunia Paralel” itu benar – benar ada. Dalam setiap cerita yang aku baca kebanyakan tokoh utamanya masuk dalam “Dunia Paralel” dengan cara di panggil oleh dewa. Ada juga yang bereinkarnasi ke “Dunia Paralel”. Namun aku tidak percaya dengan hal – hal supernatural. Makanya selama sekolah aku memikirkan cara untuk dapat masuk ke “Dunia Paralel” dengan mengandalkan teknologi manusia.

Setelah aku lulus kuliah dan menjadi seorang ilmuwan, Aku memulai penelitianku. Aku pun merekrut seorang kawan satu kuliah yang juga percaya adanya “Dunia Paralel”. Dia adalah Kevin yang menjadi asistenku selama penelitian ini berjalan. Aku namakan projek penelitian ini dengan nama Portal Ke “Dunia Paralel” yaitu penelitian mengenai pembuatan sebuah perangkat yang ku namakan “GATE” yang dapat membuka portal ke “Dunia Paralel”.

Setelah banyak sekali kegagalan akhirnya penelitianku pun selesai, dan hari ini adalah saatnya untuk melakukan pengujian akhir kemampuan dari perangkat “GATE” yang aku dan Kevin bangun.

“Oke, Kevin saatnya kita uji GATE. Semoga tidak ada kegagalan lagi seperti sebelumnya” Kataku kepada kevin.

“Ini adalah pengujian yang terakhir yah, akan ku mulai men-aktifkan GATE” balas Kevin sambil memegang remot control perangkat tersebut.

“Dalam hitungan mundur. 3….   2….. 1….”. Teriakku menghitung mundur memulai pengaktifan GATE.

Setelah aku selesai mengitung mundur, Kevin mulai menekan tombok ON pada remot control. Terdapat suara seperti percikan listrik ketika GATE mulai aktif. Aku pun sedikit takut bila terjadi kegagalan tapi aku tetap yakin pada diriku. 3 menit pun berlalu, aku pun melihat ke layar monitor pada GATE. Bar bahan bakar terisi sudah 100%, dan GATE pun berhasil berjalan. Aku dan Kevin sangat gembira sampai kami menghamburkan kertas – kertas yang berisi rumus – rumus tentang penelitian kami. GATE terus berputar, ketika kami sedang gembiranya tiba tiba GATE mengeluarkan ledakan dan menghempaskan kami berdua. Kami pun terhempas, Aku mengangkat kepalaku dan melihat ke GATE sambil berteriak.

“HOREEEE!!, HOREEEE!! KITA BERHASIL” aku berteriak kencang dan gembira.

“AKU SENANG SEKALI !!!, PERJUANGAN KITA TAK SIA – SIA!!!” Balas Kevin sambil berteriak kencang.

GATE mulai membuka portal, dan dibalik portal itu menampilkan sebuah tempat seperti hutan yang sunyi namun terlihat begitu indah dan rimbun, tapi aku percaya kalau kami sudah berhasil membuka portal ke “Dunia Paralel”. Aku pun bersiap untuk memasuki portal GATE.

“Kevin aku akan masuk ke dalam portal” Kataku sambil menyiapkan barang – barang untuk aku bawa.

“Oke Dani, aku akan berjaga – jaga disini apabila terjadi kerusakan. Kamu jangan lupa bawa remotnya” balas Kevin sambil melihat ke monitor GATE.

“SIAP!!” Teriakku.

Aku pun bergegas masuk ke dalam portal. Setelah aku melewati portal. Angin sejuk menghembus ke wajahku, menghirup udara dan suasana yang begitu asing. Aku pun melihat ke atas langit, aku benar – benar melihat sesuatu yang berbeda dari Bumi. Seekor naga terlihat terbang melewati arahku dan mengepakkan sayapnya dengan begitu bebasnya. Dan ku melihat berbagai hewan hewan dengan rupa yang berbeda dengan bumi berlari dengan riangnya. Seketika aku membalikkan badan sambil ingin berbicara kepada Kevin, portal tiba – tiba menutup.

“Hey, Kevin !!. Ayo masuk coba kau lihat ini---” Seruan ku sambil membalikkan badan.

“Loh kok??” tanyaku. Aku pun terheran dengan sedikit panik sambil memandang sekeliling tempat.

“Oh ya, Remot!! Remot!!” Kataku sambil mencari remot control GATE di dalam tas.

“AHH, Ketemu”

“Hmmm, oke klik tombol On” Kataku sambil menekan tombol On untuk mengaktifkan GATE. tetapi tidak ada respon apapun.

“Loh, kok gk mau yah??” kataku sambil menekan tombol On terus menerus tetapi tak juga ada respon dari GATE.

Aku pun terheran sambil melihat bentuk remot control yang ku pegang. Ternyata aku salah membawa remot. Tenyata yang aku bawa adalah remot TV. Aku pun mulai panik dan mulai berteriak memanggil Kevin.

“KEVIN!!, KEVIIIINN!!, WOOYY, JAWAB DOOONG KEVIIINN!!” Aku berteriak memanggil Kevin tetapi tak juga ada jawaban.

.:END OF PROLOGUE:.

PARALLEL WORLD-OBSESSED SCIENTISTWhere stories live. Discover now