Ninth -- Oh damn! I love you

8.4K 347 2
                                    

Ini sudah satu minggu dari hari pernikahan Camel dan Aulion. Dan tepat di hari ke tujuh pernikahan mereka, Aulion ingin memberikan sebuah kejutan untuk Camel.

"Camel. Hei hei! Wake up honey."

Camel membuka mata saat seseorang membangunkan tidurnya. Tubuhnya masih ingin merasakan nyamannya kasur hingga membuatnya terus berbaring.

"Morning!" Aulion tersenyum lebar di hadapan Camel. Wajah bangun tidur Camel selalu jadi favoritenya untuk sekarang.

Camel tersenyum tipis seraya menatap sayu pria di hadapannya, "Morning."

"Tidur nyenyak?" Camel hanya mengangguk menanggapi. "Oke bagus. Ayo bangun, aku akan mengajakmu ke suatu tempat."

Camel mengernyit bingung, "Kemana?"

"Aku tidak akan memberitahu. Sekarang mandilah."

Camel kembali mengangguk dan menyibakkan selimut, "Kamu sudah sarapan?"

Aulion mengedikkan dagunya, "Aku menunggumu untuk sarapan bersama."

Camel tertawa kecil dan turun dari ranjang. "Baiklah. Aku mandi dulu. Aku tidak akan membuatmu menungguku berlama-lama,"

"Aku akan menunggu di bawah. Dandan yang cantik!"

---

Keduanya sudah sarapan bersama keluarga Camel, Aulion selalu menikmati sarapan yang kadang dimasakkan oleh Ibu mertuanya dan kadang juga oleh Camel.

Kalau boleh jujur, Aulion sangat suka masakkan hasil tangan Camel. Aulion tidak menyangka bahwa istrinya itu pintar sekali memasak.

"Hati-hati di jalan, ya! Jangan terlalu ngebut Aulion." Seru ibu Camel dari teras rumah.

Camel melambaikan tangannya sementara Aulion meneriakkan kata "Baik, Bu!" Sebagai jawaban atas perintah sang ibu mertua.

Mobil milik Aulion segera meninggalkan pekarangan rumah Ibu mertuanya dan berjalan dengan mulus di jalanan. Seperti yang di perintahkan sang Ibu mertua, Aulion menjalankan mobil dengan kecepatan normal.

Camel merogoh sesuatu di tasnya dan menawarkan pada Aulion, "Mau permen?"

Aulion melirik permen mint yang berada di tangan Camel dan mengangguk, "Boleh,"

Camel segera membukakan bungkus permen untuk Aulion dan menyodorkannya pada mulut Aulion yang sedikit terbuka. Camel tertawa kecil menyadari tingkah mereka berdua.

"Kita seperti anak kecil yang senang berbagi permen,"

Aulion ikut tertawa menyadari apa yang diucapkan Camel memang benar.

Dan dengan hal kecil itu, keduanya melewati perjalanan dengan candaan.

---

Camel memperhatikan jalanan di sekitar yang terasa asing melalui jendela mobil di sampingnya.

"Sebenarnya kita mau kemana?" Camel melirik Aulion yang masih fokus menyetir.

"Relax, Camel. Kamu hanya tinggal duduk manis."

Camel mencebikkan bibir mendengar jawaban dari Aulion.

"Tapi aku penasaran Lion!"

Aulion mengabaikan rengekan Camel. Camel yang tidak mendapatkan respon apapun segera melipat tangan di dada dengan bibir yang mencebik. Sebal!

Aulion yang menyadari bahwa Camel merajuk hanya mengulum senyum dan tetap memperhatikan sekitar.

---

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now