S e m b i l a n b e l a s

12.4K 873 28
                                    

Leon bergabung bersama yang lain di markas Allan masi belum bangun, dari tadi malam. mereka mencari Lio tapi belom di temukan dimana Lio sekarang.

untung nya Leon telah selesai UAS sedang kan Allan izin, Ucup dan Rangga pun tidak pulang ke rumah ataupun ke markas.

"Kita temuin aja si Exel." celutuk Noel.

masi ingat Noel? iyaaaaa manusia yang hampir mati gara-gara di ajak Lio main ke kandang Harles:v

Leon menatap Noel,"tapi kalo kita nuduh ga ada bukti jatuh nya fitnah ." saut Tomi.

Leon mengangguk," iya bener kata Tomi kita ga punya bukti."

"Rian lo tau ciri ciri orangnya nggak?" lanjut Leon bertanya.

Rian menggeleng," gelap." semua melongo maksud nya afaa yang gelap pikir mereka.

Noel mengehela nafas berat," maksud nyaa karena malam gelap dan dia ga terlalu jelas liat nya." semuaa yang ada di sana ber 'Oh' riah.

****

"Ni anak mau kita apain bos?" tanya orang itu yang sedang menyekap Lio.

tidakss tidakkss bukan hanya Lio tapi juga ada Ucup dan Rangga?!

Lio dan Rangga masi tertidur berbeda dengan Ucup yang pura pura tidurrr iaa ingin mendengar semua ocehann orang orang di sana.

"Biarin ajaa duluu." jawab sang 'BOS'

"Ni duaaa kenapaa kalian bawa juga gue kan cuma nyuruh bawa si balita ini aja." lanjut 'bos' bertanya.

orang itu menyengir, "dia selalu memperhatikan kitaa di arenaa bos karenaa gue takut kita ketahuan jadi mereka berdua kitaa biuss." sang 'bos' mengangguk.

"Kalian ngapain ke arena?" tanya 'Bos' mereka menggaruk tengkuk.

"Anu...bos kita mau liat pertandingan nya." jawab mereka cengengesan.

crek

seorang wanita baru masuk ke kamar itu ia mempoto lio yang sedang tertidur.

"Kenapa lo Poto?" wanita itu menatap si 'bos' ia tersenyum miring.

"kepo." saut nya menjulur kan lidah nya.

"Gue disini cuma bantu lo biar dapetin leon itu." ujar si 'bos'.

wanita itu mengangguk," tapi kenapaa lo gunain ni balita?" tanya nya.

'bos' itu memijat pangkal hidung nya," lo tau?.
Ni balita kelemahan Leon kalo lo ancam diaa make ni balita gue rasa diaa bakal nurutin apaa yang lo mau." wanita itu seperti berpikir ia mengetuk ngetuk dagu nya.

"Dari mana Lo tau kalo ni balita kelemahan Leon?..emng ini anak nya Leon?? adik nya??..." tanya wanita itu.

lelaki itu menaikkan bahu acuh,"Mana gue tau gue cuma gak sengaja denger Exel bilang kalo ni balita kelemahan Leon...kaya nya sih Exel bakal nyulik ni balita untuk bikin Leon kalah dari balapan nya tapi kayanya keduluan gue hwhahah." ujar nya bangga.

wanita itu berdecihhh,"muka lo banyak juga ternyata ya."

"Setidaknya gue main haluss dan gue denger ni balita ada sangkut paut nya sama orang yang gue suka kalo itu bener dia juga bisa jadi senjata gue buat deketin orang itu." Celutuk nya.

"Pinter juga lo." puji wanita itu sang 'bos', hanya mengscrol eyes.

"Mata gue dimana mana jadi apapun itu pasti gue tau." bangga si 'Bos'

"oke dehh papaiii gue mau Skull manaa tau temu yang beb." wanita itu pergii dari hadapan si bos.

"lonte sialan bukan nya terima kasih." rutuk si 'bos' kesal.

"mereka ini siapaa?" Batin Ucup.

"siapa yang mau gunain Lio untuk mendekati Leon?" Ucup dari tadi setia mendengar kan mereka ia hanya berpura pura tidur.

"seseorang yang di maksud si cowo itu bukan Allan kan?!"

"Gue harus kasi tau Leon tapi gimana gue keluar kalo di jagaa 24 jam begini." Ucup mencari ide apaa yang bisa membuat semuaa penjaga ini keluar dari kamar nya.

***

"Bos Rangga samaa Ucup masih tidak bisa di hubungi." celutuk Noel.

"Sial, kemana pergi nya mereka." Leon mondar mandir.

clek

Allan keluar dari kamar dengan mata yang memerah,"kak Lio udah ketemu?" tanya Allan sendu.

Leon menghampiri Allan ia segera menggendong Allan alaa koala," sorry gue belum nemuin Lio." Allan mencari posisi nyaman di dada Leon.

"Hiks.. Liooo...hiksss kamu di mana.." Lirih Allan.

Leon mengusap ngucap punggung kecill Allan," udahh yaa lo tenang ajaa Lio pasti ketemu." Allan mengangguk ia membenamkan wajah nya di ceruk leher Leon.

semua teman teman Leon di sana menganga melihat interaksi mereka hello sejak kapan mereka sedekattt ituu?!

Dannn kenapaa boss nyaa jadii seperti nguruss lio keduaaa?!

"Sttsss... sejak kapan mereka sedekattt itu?" bisik Tomi pada Noel.

Noel menaikkan bahu acuh," mana gue tau anjai." balas Noel berbisik.

Rian mengscrol eyes melihat interaksi bos dan ekhem calon buk bos nya itu.

teloleetttt tut tut telolet
taiiiii kepettt

Nada dering handphone Allan terdengar Allan meminta turun dari gendongan Leon.

ia mengangkat telpon yang ternyata dari Tian, Tian menayangkan kabar dan di manaa Allan sekerang.

Allan bilang kalo ia baik baik aja dan berada di markas Leon.

"Siapa?" tanya Leon.

Allan menoleh," Tian, dia mau kesini bole?" Leon mengangguk.

"tapi Tian gatauuu tempat ini." sedih Allan.

"Sherlok aja." celutuk Noel yang tiba tiba nimbrung.

"Tian gabisa baca map." lirih Allan.

"Noel lu jemput temen nya Allan di SMA xxxx." Suruh Leon, Noel melotot kan mataa nya iaa menggeleng.

"Nohh Rian ajaa diaa ada perlu dan pas banget lewat situ." Leon mengangguk.

"Rian kalo Lo lewat SMA xxxx bawa ke sini yang nama nya tian dan ini potonya." Rian mengangguk setelah melihat poto Tian di handphone Allan.

"Kalian udah ada kabar mengenai Lio?" celutuk Tomi yang udah laamaa diam.

semuaa nya menggeleng," tim pencari jugaa belom ada ngasi kabar." saut salah satu nya.

Allan masuk kembali ke kamar nyaa eh sorry maksud nya kamar pribadi Leon di markas.

Leon mengehela nafas berat pasti Allan nangis lagii pikir Leon.

"Lio dimana sayang..." Batin Leon sedih.

****
TBC

Sampe siniii dulu ajaa yaa hehwheheh dan kalo menurut kalian ini ga nyambung alur ny gue mom maapp taa maklum laaa ye kann pikiran gue isi nya duit muluuu jadi yaa agak susah mikirin alur ya pas hwhahhaa.

SELAMAT MEMBACA SEMUAA JAN LUFA DM GUE YAA HWHAHAH
becanda:v

ALLEON [BxB] ENDWhere stories live. Discover now