Suntik 2 🔞Yeonbin

1.5K 42 7
                                    

Enjoy
.
.
.
Lanjutan dr suntik 1 ya
...........................................................
Yeonjun, laki-laki yang kita kenal sebagai mafia yang cukup di takuti oleh seluruh mafia negara itu tengah menatap sosok bongsor yang kini sedang menungging dengan puthole otomatis bisa bergerak.

"Dia benar-benar jadi jalang, mana datanya?"

Seorang perawat perempuan memberikan buku pasien pada Yeonjun. Yeonjun membaca buku yang berisikan identitas sosok bongsor yang masih mendesah layaknya jalang itu.

"Pembunuh bayaran diusia muda ya? Cukup menarik." gumam Yeonjun kemudian memberikan kode kepada sang perawat untuk menghentikan sesuatu.
Sosok bongsor yang kita tau bernama Soobin itu menjatuhkan badannya yang lemas di atas ranjang yang sudah menjadi miliknya selama 6 bulan ini.

"Hah...hah..." Soobin mendesah lelah karena selama 6 bulan ini ia sering diberikan obat perangsang dan juga mainan aneh yang membuat terus melakukan sex. Satu keinginan Soobin disaat dirinya tau jika ia sudah sangat hancur di tangan mafia itu.

'Kebebasan.'

"Aku ingin pulang." ujar Soobin menatap dinding kaca yang memisahkan dirinya dan dunia luar.
Soobin bisa melihat sosok Yeonjun dan juga seorang perawat yang bisa dikatakam sebagai malaikat penyiksa baginya saling membicarakan hal yang jelas tidak bisa di dengar olehnya.

"Dengan suntikan terakhir ini, kita bisa membuatnya hamil," ujar sang perawat sambil memberikan sebuah botol dengan cairan berwarna ungu kepada Yeonjun.

"Dengan syarat ia harus dipenuhi seperma yang sama selama dua hari." lanjut sang perawat membuat Yeonjun mengangguk dengan seulas senyuman kepuasan.

Soobin yang melihat hal itu berusaha bangkit untuk duduk sejenak, badannya sudah terasa remuk luar dalam karena kelelahan. "Aku harus pergi dari sini." gumam Soobin yang mulai menatap ke arah kaca dimana Yeonjun sudah memegang sebuah suntikan yang sepertinya baru diberikan oleh sang perawat.

'Bahaya!'

Itu yang ada dalam hati Soobin ketika melihat itu, dengan terburu-buru Soobin bangkit dari duduknya berusaha keluar lewar kamar mandi karena seingatnya ada sebuah ventilasi di sana yang bisa menjadi jalur pelariannya walau Soobin sedikit tidak yakin apakah ventilasi itu muat untuknya.

Yeonjun yang melihat pergerakan Soobin itu memberikan kode kepada sang perawat untuk mengubah tembok kaca menjadi tembok biasa.

"Aku akan keluar dua hari lagi jadi jangan mengangguku kecuali waktu makan."

"Baik, Tuan."

Yeonjun masuk ke dalam ruangan milik Soobin dan mengunci pintunya dengan tenang.
"Mau kemana Soobin?" tanya Yeonjun menahan pintu kamar mandi yang mau ditutup oleh Soobin.

"Pergi!!!" teriak Soobin yang memang tidak menyukai pria yang sudah membuatnya menjadi boneka sex di tempat ini.

"Tidak." ujar Yeonjun dengan senyuman menakutkan, ia menarik lengan Soobin kuat dan membantin tubuh bongsor itu ke atas ranjang.

"Lepassss! Lepassinnnn!" Soobin memberontak sebisa yang dia bisa apalagi ketika melihat Yeonjun mengeluarkan sebuah suntikan membuat Soobin semakin berusaha melepaskan diri.

"Berisik!!!" dengan kejamnya Yeonjun menancapkan jarum suntikan itu ke leher Soobin dan membiarkan cairan di dalamnya mulai menggalir ke seluruh aliran darah Soobin.

"Setelah ini Soobin, saya janji akan kebebasan kamu." bisik Yeonjun di telinga kanan Soobin. Rasa panas perlahan mulai dirasakan Soobin, rasa yang sama seperti pertama kali ia rasakan saat masuk ke dalam kamar ini.
Hembusan nafas Soobin mulai memberat membuat Yeonjun menampilam seulas senyum puas. "Hamilah anak-anak dariku Choi Soobin." Senyum menakutkan dari Yeonjun kembali tepampang membuat bulu kuduk Soobin berdiri.

!¡ Ngarai ¡!  Where stories live. Discover now