Lullabay 🔞Yeonbin

2.1K 69 11
                                    

Enjoy
.
.
.
.

Lanjutan dari Pentagram
........................................................................
Jam dinding itu kini menunjukkan pukul 02.30 pagi. Itu artinya Soobin sudah bertahan di permainan maut ini selama hampir 5 jam!

Astaga, Soobin ingin sekali mengutuk web milik Haechan, Jaemin dan juga Renjun, namun sama saja ini juga salah Soobin sendiri mengapa harus memainkan game 'Lullabay' ini. Ia bukanlah Jaemin yang memang tidak takut akan hantu dan juga betah begadang, ia hanya Soobin yang gabut ingin mencoba game yang menurutnya mudah.

"Ayolah bertahan, masih ada 1 jam lebih untuk sampai jam 4 pagi." batin Soobin yang mencoba untuk tidak menutup mata atau pun membiarkan dirinya berada dalam pikiran kosong yang ada di depan sebuah lilin dengan gambar lambang iblis mimpi di sebelahnya.

Soobin harus bertahan agar ia tidak tergoda untuk mengantuk apalagi tidur karena jika hal itu terjadi maka akan ada hal buruk seperti kehilangan nyawa pada pemainnya.

Tuk...

Tuk...

Tuk...

Lagi, suara langkah kaki yang anehnya menenagkan diri Soobin kembali terdengar setelah 20 menit yang lalu ia mendengar suara itu. Soobin masih dapat bertahan, ia mencoba menghiraukan suara tersebut dan tetap bertahan untuk tetap sadar.

"Hai." sebuah suara bersamaan dengan angin bertiup pelan pada diri Soobin membuat Soobin terkejut bukan main, namun ia harus tetap tenang agar tidak kalah pada permainan iblis ini.

"Kenapa belum tidur?" suara itu kembali terdengar di telinga Soobin diiringi dengan sebuah tangan yang memeluk tubuhnya dari belakang. Tentu saja Soobin terkejut dengan apa yang ia alami saat ini. Soobin segera menoleh ke belekang untuk mengetahui siapa yang memeluknya itu.

"Ssssttt...santai saja." ujar sosok yang memeluknya, sosok itu memiliki wajah cukup tampan dengan tanduk yang menghiasi kepalanya.

"Lo siapa?!" teriak Soobin kaget akan kemunculan sosok tersebut. "Aku? Aku adalah yang kau ajak main, Soobin."

Soobin yang mendegar itu mencoba untuk melepas pelukan iblis tersebut, namun sia-sia saja karena tenaga manusia dan iblis itu berbeda. "Santai saja Soobin, aku di sini hanya membantumu untuk tidur." ujarnya begitu lembut membuat Soobin menelan salivanya dengan susah payah.
Perlahan sosok itu mulai mencium leher indah Soobin dan sesekali sosok itu juga mengigit leher tersebut. "Apa yang lo lakuin!!!" teriak Soobin ketika kedua tangan sosok itu masuk ke dalam kaos yang ia kenakan dan sesekali tangan tersebut meremas dadanya.

"Bukankah kau menyukainya? ah, iya namaku Yeonjun, desahkan nama itu nanti."

"Apa-apan lo-mmmpph?!!!!" aneh tiba-tiba suara Soobin tidak keluar sama sekali membuat sosok yang bernama Yeonjun tersebut terkekeh. "Maaf, tapi kau berisik, kau hanya bisa mendesah dan meneriaki namaku dengan nikmat nanti." sosok tersebut membawa Soobin dengan mudah bak karung beras di pundaknya.

Sosok bernama Yeonjun itu melempar tubuh Soobin ke atas kasur. "Nah, jika seperti ini akan mudah untukmu tidur." ujar Yeonjun yang mulai mengukung tubuh tinggi Soobin. Soobin memberontak denga tenaga yang masih ada untuk melawan makhluk yang mengukungnya ini.

"Jangan seperti itu sayang, ini baru di mulai." senyum menakutkan itu terpampang di wajah itu. 
Kecupan basah langsung dilayangkan oleh Yeonjun di atas bibir manis Soobin.

Awalnya Soobin tidak memberikan akses untuk sosok iblis sialan itu, namun ia merasakan jika Yeonjun mengigit kecil bibir bawahnya belum lagi dengan tangan yang sedang membelai pinggang Soobin dengan lembut. "Ahhhh." satu desahan muncul dari bibir Soobin ketika kedua tangan Yeonjun bermain pada tonjolan pink di dada Soobin serta membuka akses agar lidah Yeonjun dapat mengabsen setiap gigi Soobin.

!¡ Ngarai ¡!  Where stories live. Discover now