Open B.O🔞 Yeonbin

3.3K 101 2
                                    

Enjoy
...........................................................
"Tinggal gesekin pantat aja lo bakal dapet duit deh." Soobin langsung menampar bibir Haechan yang ada di hadapannya ini dengan tenaga dalam.

"Gila aja lo! Ogah gue! Gue kan cowok!" Sungguh Soobin cukup frustasi saat ini. Bertanya kepada dua temannya yang bejad ini memang kesalahan fatal. "Ya, kan tadi lo nanya gimana cara dapet duit cepet kan? Ya udah ngewe aja sih, jadi baby nya sugar dady." ujar Jaemin dengan santai meminum amerikano miliknya dan tentu langsung mendapatkan tatapan sinis dari Soobin. "Ya emang, gw emang butuh duit banyak dalam waktu dekat, tapi gak gituh juga weh!"

"Tapi hal yang menjanjikan dapat duit banyak tuh itu." ucapan Haechan memang ada benarnya jika dipikir oleh Soobin, tapi kan Soobin tidak mau jika harus melanyani pria, mungkin wanita bisa dia layani.

"Oke, gue mau open bo, tapi gue cari sugar momy bukan sugar dady, ye!"

"Terserah lo, sama aja kali itu." Jaemin terlihat tidak peduli dengan apa yang diutarakan oleh Soobin.

"Yang penting lo bisa lunasin utang orang tua tolol itu!" terkihat Haechan meremat kertas yang ia pegang dengan kesal. "Sorry kita gak bisa bantu karena susah juga kalau minta duit sebanyak itu ke ortu kita." Ujar Jaemin menatap kasihan Soobin. Soobin hanya menampilkan senyumnya, ia paham jika kedua sahabatnya itu baik dan ingin menolongnya, tetapi mereka bukanlah orang kaya seperti yang ada dicerita wattpad atau aplikasi novel online lainnya.

"Gapapa kok, thanks udah bantu gue sebisa kalian."

***

Soobin menatap sekelilingnya yang merupakan jalanan yang dilalui beberapa kendaraan. Soobin menghela nafas pelan, ia masih berpikir apakah jalan yang ia pilih ini benar? Tapi keadaan kali ini benar-benar mendesaknya untuk melakukan pekerjaan haram itu.

"Udahlah, kalau udah terlanjur ya udah." ujar Soobin dengan mengeratkan jaketnya dan berjalan menuju halte untuk menyetop taksi. Soobin menatap sebuah tempat yang seharusnya tidak menginjakkan kakinya di sana ketika turun dari taksi. "Gue udah gila kali ya ke sini?" gumam Soobin yang akhirnya menjalankan kakinya untuk masuk ke dalam tempat tersebut.

Bau alkohol, rokok serta parfum bercampur menjadi satu dalam tempat tersebut. banyak sekali lelaki berstatus pihak bawah dan juga wanita dengan pakaian kekurangan bahan duduk melayani pria hidung belang di sana.

Soobin memilih untuk duduk di dekat meja party. Ia menatap sekeliling sambil sesekali menghela nafas pelan. "Ayo kita arungi dunia malam." gumam Soobin walau sedikit tertekan karena hal itu.

"Selamat malam, mau pesan apa?" tanya seorang bartender lelaki dengan senyum yang menawan disertai tatapan tajamnya yang mempesona. Soobin sempat megagumi sesaat sebelum akhirnya mengedipkan kedua matanya dengan lucu. "Aku tidak pesan apa-apa."

"Oh...dan sepertinya aku baru kali ini melihatmu."

"Hahaha, aku juga baru pertama kali ke sini."

"Masih SMA?"

"Hehehehe."

"Ngapain kamu ke sini? Jual diri?!" ucapan sang bartender sempat membuat Soobin menelan ludahnya dengan susah. Astaga, kenapa nada bartender itu lebih mirip sedang julid dan menghakiminya begitu saja.

"Ya bisa dibilang begitu." jawab Soobin sedikit tertekan juga dengan lirikan mata tajam sang bartender. "Anak-anak jaman sekarang kenapa begini, sih? Astaga." gumam sang bartender sambil mengambil beberapa gelas bersih untuk di pajang di meja party.

"Kenalkan, aku minho sebenernya lebih enak pakek bahasa non formal aja kalau lo emang mau kerja jadi pelayan hidung belang di sini." ujar sang bartender sambil menyunggingkan senyumnya. "Aku Soobin."

!¡ Ngarai ¡!  Where stories live. Discover now