Strowberi Cake 🔞Kairen

1.5K 38 0
                                    

Enjoy
...........................................................
Renjun meremat sebuah kalung rantai yang bergelantung di lehernya membuatnya seperti hewan peliharaan di ruangan yang cukup besar ini. Ruangan yang sebenarnya cukup bersih dan rapih, cukup nyaman di tempati, tetapi Renjun menganggap ini sebagai penjara kehidupannya.
Belum lagi dengan pakaian yang digunakannya sangatlah mencermikan jika dirinya adalah makhluk paling rendah. Hanya sweeter berukuran besar tanpa celana atau dalaman yang dapat melindungi area privasinya.

"Kau cantik jika tertawa." suara itu memuji keindahan yang Renjun perlihatkan kepada pemilik suara.

"Aku tidak cantik bodoh!" elak Renjun sambil memukul bahu pemilik suara tersebut dengan pelan karena saat ini ia dapat merasakan rasa panas yang menjalar di wajahnya. "Hahaha! Itu benar, kau cantik dan manis seperti putri dongeng."

"Aku lelaki! Bukan perempuan!"

"Iya, iya terserah pangeran manisku."

Renjun menunduk malu dengan pujian yang dilontarkan sang pemilik suara di sampingnya itu.

Sialan! Ingatan sekilas itu membuat Renjun menyesali kebodohannya sehingga membuatnya terjebak di kamar ini. Bagaimana ia bisa tertipu hanya dengan pujian manis yang di lontarkan oleh lelaki brengsek itu.
Terjebak dalam kata-kata manis yang membuat Renjun jatuh ke duani fantasi yang berakhir dipatahkan oleh realita yang menyakitkan.

Perlahan pintu kamar tersebut terbuka setelah terdengar seperti tombol yang di tekan untuk membuka yang mengunci tempatnya. Renjun menatap nyalang sosok di hadapannya.

 Renjun menatap nyalang sosok di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidur nyenyak?"

"Lepaskan aku Bajingan! Anjing sialan!!!"

Sosok itu tentu langsung mendekati Renjun kemudian memegang rahan Renjun kuat membuat matanya langsung bertatapan dengan kedua bola mata yang menatapnya dengan kesal. "Kemana mulut manismu itu?"

"MATI! CUIH!" Renjun dengan keberanian dan emosi yang sudah ia tahan selama ini membuatnya berani meludahi wajah orang di hadapannya. Orang itu tertawa sebelum mengusap ludah Renjun yang mengotori wajahnya. "Kau sudah berani rupanya?"

Renjun tidak menjwab, Ia hanya bisa memberikan tatapan tajam serta bencinya kepada sosok itu. "Dari tatapanmu bisa kulihat kau membenciku, Renjun."

"Berhenti membual Bodoh!"

"Menarik, sejak kapan kau berubah seperti ini?"

"Sejak kau paksa aku sebagai sebuah boneka bagimu, Kai!"

Huening Kai yang sudah melepas cengkramannya pada rahang Renjun hanya bisa menampilkam sebuah smrik yang membuat bulu kuduk Renjun berdiri. "Tapi kau menyukainya bukan?"

"TIDAK BAJINGAN! KAU PIKIR AKU MASIHLAH POLOS SEHINGGA MAU-MAU SAJA KAU PERLAKUKAN SEPERTI INI,FU*K!!" Renjun berteriak memaki Huening Kai dengan amarah yang tidak terbendung lagi. Jika bukan karena kalung yang merantainya serta borgol yang membuat kedua tangannya tidak bebas bergerak itu, sudah pastilah Renjun akan menghajar wajah Huening Kai yang kini sedang menatapnya remeh.

!¡ Ngarai ¡!  Where stories live. Discover now