part 2

330 12 0
                                    

....
Pov axel

Waitt...

Perasaan gue tadi sakit perut terus jatoh dari motor terus kesadaran gue mulai hilang

Tapi kok ini gue malah ada di kamar yang gue gak kenal harusnya juga gue bangun di brankar rumah sakit tapi lain cerita kalau begini

Oke tenang tenang..

Nah tuh ada hp

Gue langsung ngambil hp yang ada tepat disamping gue lebih tepatnya sih di meja disamping gue

Fiuhh...untung gk pke kata sandi atau pola sama sekali

Pov end

Axel langsung melihat lihat handphone bermerek sam*s*ng

Ia menyalakan dan melihat ada apa saja sambil membuka buka aplikasi secara asal sampai ia membuka kamera depan

"Hah?"

"Wait..ini...gue?" Tanya axel bertanya tanya tentang wajah nya ketika ia membuka kamera depan

"Oke tenang kita lihat cermin sekarang.." axel pun berjalan kearah cermin yang ada dirumah itu

Bentar seperti nya ada yang salah dengan cermin...

MASALAHNYA KENAPA WAJAH DI KAMERA DAN DICERMIN ITU SAMA SAJA,?!

"Oke..tenang kita lihat keluar " ucap axel berjalan melihat keluar balkon

"Wow!" Sungguh axel tak bisa menyembunyikan takjub nya terhadap kota 'washington' berdasarkan papan besar yang tadi dilihat axel

Tapi..sebentar..washington?..WASHINGTON?!!

"TUNGGU NAPA GUE BISA NYASAR JAUH BANGET SIH??" Tanyanya jelas diwajahnya terpampang wajah yang sangat terkejut karena bagaimana mungkin ia yang tadinya di jakarta tepatnya di indonesia bisa bisanya berada di washington yang berada di amerika serikat

Kriett

Dari arah pintu terlihat ada seorang pria berumur yah lebih tepatnya sudah tua dan sudah berbau tanah.g

Axel yang tidak siap menerima tamu tak ia kenal hanya bisa gelagapan dengan kehadiran sosok tua itu

"Hal-??"

"Azail akhirnya kamu bangun nak,opa kangen sama kamu" ucap pria paruh baya itu berlari menuju axel dan memeluknya tapi yang membuat axel bingung dengan perkataan pria paruh baya itu oh hey nama dia axel bukan azail bahkan ia tak kenal siapa itu azail

Axel mencoba berpikir dan ada satu inti yang ia temui dari berbagai cabang pikirannya

Pertama,ia bangun ditempat yang ia bahkan tak kenal
Kedua,wajah, tubuh, bahkan namanya berbeda
Ketiga,ada pria tua yang ia tak kenal mengaku sebagai kakek nya

Jadi intinya yang ia pikirkan saat ini,saat dimana ia dikondisikan ditempat ini dengan sesuatu yang asing menurutnya yaitu 'Transmigrasi'

Seperti kebanyakan novel begitu transmigrasi atau bisa dibilang perpindahan jiwa dari satu tubuh ketubuh lainnya

Axel tak begitu terkejut karena memang sedari tadi ia sudah berpikiran seperti itu,tapi masalahnya ia harus tau siapa yang ada di depannya ini

"Azail kenapa kamu diem aja sayang?,are you okey?" Tanya pria paruh baya itu kalau bisa dibilang sekarang adalah kakek dari axel yah lebih tepatnya kakek dari tubuh ini

Okeh sekarang yahg perlu dilakukan axel adalah bersikap seperti azail asli atau bisa dibilang sandiwara

"I'm okey opa, aku hanya melamun" ucap axel diangguki oleh kakeknya itu yang diketahui bernama Arnold Vin Axe

Tunggu apa axe? Arnold vin axe? Seperti kenal tapi entah dimana.batin axel menopang dagunya berpikir

"Azail pasti kamu bingung ya apa yang terjadi" tanya arnold menatap axel sendu

Tanpa sadar axel mengangguk mengiyakan jujur ia sendiri bingung dengan dirinya sendiri

"Sebenarnya kamu dan kedua orang tua kamu kecelakaan dan membuat kamu terluka parah dan dibawa kerumah sakit dan.." jeda arnold membuat axel heran terheran heran

"Orang tua mu...hiks..keduanya...hiks..mati" tangis arnold tak terbenam melihat cucu satu satunya kini yatim piatu

"Maafin opa...hiks...seharusnya opa dateng lebih cepat agar kedua orang tua mu selamat" lanjutnya lagi sesegukkan

Berbanding terbalik dengan axel yang menatap datar+dingin kakek nya tersebut dengan kata 'lebay'

Arnold yang sedari tadi menangis pun melihat axel yang tak menunjukkan ekspresi apapun

"Kamu gak sedih sayang?" Heran arnold masih menatap axel sambil menghapus air matanya

Axel yang sedari tadi melamun pun tersentak dan menghela nafas

"Hah..buat apa sedih dan menangisi orang yang sudah meninggalkan kita dari dunia ini sungguh buang buang waktu" ucap axel mengeluarkan kata kata mutiara nya dan jangan lupa wajah datar nan dingin nya yang masih setia menempel lekat pada wajah nya

Arnold pun respect terhadap axel yang sangat kuat menghadapi kenyataan yang ada

Ya kalau bukan ia tahu saja bahwa itu bukanlah azail yang sebenarnya kalau memang azail isinya ia pasti sudah nangis dalam dekapan arnold tapi inikan axel yang hatinya sekeras batu

"Cucu opa sungguh kuat rupanya opa senang dengan kamu tapi.." jeda arnold lagi yang membuat axel bertanya tanya dalam hatinya tak sabar apa yang ingin diucapkan oleh arnold

"Kamu gak geger otak kan?" Lanjutnya
Yang membuat axel menganga

"Hah?"

....

Malam telah tiba menerangi kota washington axel kini tengah di supermaket di dekat mansion kakeknya

Jujur ia sungguh terkejut bahwa ia adalah cucu dari pemimpin perusahaan terbesar di amerika serikat yaitu V'Axe Company

Alasan ia ke supermaket adalah untuk membeli makanan dan minuman kesukaannya tadi ia sempat tidak diperbolehkan keluar oleh kakeknya karena takut nanti axel kenapa napa apalagi axel juga meminta tanpa ditemani bodyguard itu membuat kakeknya semakin menolak hal itu

Tapi setelah adu mulut serta bujukan bujukan yang sudah ia persiapkan dengan matang akhirnya ia mendapat izin dengan syarat hanya 30 menit kalau lebih dari waktu yang di tentukan axel akan ditemani oleh para bodyguard suruhan kakeknya untuk menjaga axel kemana pun axel berada

15 menit kemudian

"Thank you for shopping at our supermaket, please come back" ucap kasir tersebut setelah axel melangkah kan kakinya keluar dari supermaket tersebut

"Hah,kayaknya ini gue masuk novel 'jadi Rebutan para cogan' deh"  ucap axel menyimpulkan karena memang saat ia cari judul novel tersebut ia tak menemukan apa apa laman menunjukkan kosong dan tak diketahui

"Yodalah dah terlanjur ini lebih baik kita menjalani hidup...dimulai dari.."

Bugh

Bugh

Akhh

Dughh

"Itu!" Ucap axel tersenyum sumringah saat melewati salah satu gang sepi

...

Tbc.

Transmigrasi Axelia {Slow Update}Where stories live. Discover now