21 | swapping bodies

Start from the beginning
                                    

"tuan raja bulan, bisakah kita bicara di luar?" jaemin masih saja terus terbatuk.

"katakan di sini saja."

"aku tidak bisa mengatakannya di sini."

dan mereka berakhir di teras kuil sasung buatan jeno. jaemin terus berjalan ke dekat pohon kehidupan sehingga jeno berusaha menghentikannya karena langit masih gelap, angin masih bertiup kencang, dan petir masih terus menyambar.

"berhenti. kau masih ingin terkena dingin? katakan di sini saja."

jaemin tak mendengarkan. ia terus maju. jeno segera menghadangnya, "aku tidak ada waktu untuk menemanimu. cepat katakan."

peri melati itu bergumam dengan suara sangat pelan. jeno mengerutkan dahinya dan mendekatkan kepalanya ke wajah sang peri, "keraskan suaramu. aku tidak bisa mendengarnya."

jaemin menghentakkan kaki dan berbalik hendak pergi. jeno langsung meninggikan nada suaranya, "sebenarnya apa yang ingin kau katakan?"

peri itu segera berbalik ketika guntur paling besar tengah menggelegar. ia memeluk leher lee jeno dan mempersatukan belah bibir mereka.

⚠️adegan di bawah ini merupakan adegan pertukaran tubuh. nama jeno atau julukan untuk jeno yang dicetak miring merupakan jaemin yang sedang berada di dalam tubuh jeno dan nama jaemin atau julukan untuk jaemin yang dicetak miring merupakan jeno yang sedang berada di dalam tubuh jaemin⚠️

 nama jeno atau julukan untuk jeno yang dicetak miring merupakan jaemin yang sedang berada di dalam tubuh jeno dan nama jaemin atau julukan untuk jaemin yang dicetak miring merupakan jeno yang sedang berada di dalam tubuh jaemin⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

langit di sekitar kuil sasung berubah menjadi cerah kembali. mata kedua insan yang sedang mempersatukan bibir mereka itu membelalak. jeno mendorong tubuh jaemin terlebih dahulu, kemudian mengelap bibirnya berkali-kali sembari sesekali meludah. jaemin menatapnya dengan kesal, namun masih belum sanggup berkata-kata.

"badainya sudah berhenti?" jeno berjalan mengelilingi teras kuil sasung sembari memandang ke langit yang kini berwarna merah muda. ia menghentakkan kakinya menghadap jaemin, "ternyata benar. kau yang sengaja membuat petir dan badai itu."

jaemin langsung mencengkeram kerah baju jeno, "kau berani menjebakku?"

"walaupun kekuatan sihirku rendah, tapi untungnya aku pintar." jeno menjulurkan lidahnya.

peri melati itu langsung menarik kepala lee jeno dan kembali mempersatukan bibir mereka, namun tidak ada yang terjadi setelah itu. tubuh mereka tetap dalam posisi tertukar. jeno kembali mengelap bibirnya berkali-kali karena jijik.

"lebih baik kau jangan buang-buang tenaga lagi. kita tidak akan bisa bertukar kembali hanya dengan berciuman."

"apa mungkin..." jaemin mengingat momen pertukaran tubuh mereka yang pertama. ia mencari persamaan antara momen itu dengan momen pertukaran tubuh mereka yang baru saja terjadi, "petir?"

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now