Prolog

42 4 0
                                    

¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤


Matahari yang bersinar menghiasi ruangan tersebut. Kamar tidur yang rapi dan bersih dengan jendela yang terbuka. Membiarkan udara pagi masuk ke kamarnya.

Seorang gadis berusia sekitar 16 tahun sedang duduk di kasur. Tangannya memegang selembar foto, dimana dirinya sedang tersenyum bersama dengan teman baiknya semasa SMP. Sekelompok anak yang terlihat gembira karena sudah berhasil memenangkan perlombaan pertama mereka.

Tersenyum kecil saat mengingat kenangan pada saat itu. Senyumannya berubah menjadi senyum sedih mengingat perubahan yang dialami teman-temannya yang membuatnya menjadi tidak mengenali siapa mereka sebenarnya hingga membuatnya meninggalkan mereka dengan luka di hatinya.

"Kembalikan. KEMBALIKAN TEMAN-TEMANKU!!."

Menggelengkan kepala, gadis tersebut menyingkirkan potongan kenangan menyedihkannya dulu.

Mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan untuk menenangkan dirinya hingga sebuah suara memanggilnya.

"Chizuru, ayo turun. Kita akan berangkat."

"Baik, otou-san," balasnya.

Gadis bernama Chizuru meletakkan foto itu di antara bukunya dan memasukkannya ke dalam kopernya.

Menutup jendela dan menarik kopernya, Chizuru keluar rumah yang sebelumnya sudah dia kunci. Di sana sudah terlihat pria berpakaian casual rapi, rambut silver-keunguan sedang bersandar di mobilnya sembari menatap handphonenya. Wajahnya masih terlihat tampan seperti akhir 20 tahun, meskipun sudah menginjak kepala empat.

Menyadari kehadiran putrinya, sang ayah memasukkan handphonenya ke saku. Tersenyum lembut ke putri tunggalnya. Sang ayah mendekati putrinya, "Sudah semua?," tanyanya yang dibalas anggukan kepala.

Mengambil koper putrinya dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil. Mereka menaiki mobil bersama, sang ayah menyalakan mobil dan menancap gas, mengantarkan putrinya ke tempat tujuan.


¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤


"Berhati-hatilah disana. Jaga dirimu baik-baik dan jangan lupa mengabari ayah, mengerti?," kata si ayah sembari menoel ujung hidup putrinya setelah berpelukan.

Sang ayah melihat waktu di jam tangannya, dia segera berpamitan kepada putrinya karena masih ada hal yang harus dia urus di tempat kerjanya. Chizuru mengangguk mengerti, dia sekali lagi memeluk ayahnya dan melambaikan tangannya hingga mobil sang ayah sudah tidak terlihat.

Menarik kopernya, Chizuru berjalan memasuki bandara menuju ke tempat akhir tujuannya.


¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤ ¤¤¤¤


Halloooo~~~~

Bertemu dengan author selaku penulis story ini. Kalian pasti sudah tidak asing dengan anime ini. Yap anime Kuroko no Basket yang menemani masa-masa kalian sewaktu kalian masih bersekolah mungkin?. Yah intinya itu, sih.

FF KnB ini author buat karena author merasa nostalgia sama ini anime secara tiba-tiba dan setelah membaca FF KnB dari author lain yang membuat author galau melanda beberapa hari. Bahkan author pernah memimpikan salah satu anggota KnS si emperor eye. Author sampai bingung kok bisa memimpikan si tukang absolut itu. Dan parahnya yang muncul di mimpi author itu alter ego nya. Gimana author gak kaget waktu bangun. Sampai author tanya ke diri sendiri kok bisa-bisanya mimpiin si kang absolut padahal lagi gk mikirin KnB. Hiks, sad :') ...

Oh ya, di story FF ini si MC/OC sudah author kasih nama. Tapi kalau kalian ingin pakai nama lain atau nama OC kalian juga bisa kok. FF ini author buat karena ingin menuangkan haluan author ke dalam cerita biar nanti kalau author mau menghalu bisa baca FF ini lagi wkwkwkwk...

Okay sekian dulu dari author sampai bertemu di next chapter.




Salam, Author

~ 27 Agustus 2023

Chance || OC X Kuroko no BasketWhere stories live. Discover now