[Bab 03; Setelah Sekian Lama]

Start from the beginning
                                    

Ia kembali membuka ponsel, mengabari Hasbi, takut saja Hasbi akan menjemput anak-anak setelah ini.

Tak ambil pusing dengan status pesan yang hanya terkirim, Aruna beranggapan bahwa Hasbi tengah sibuk dengan pekerjaan jadi tak ada waktu untuk membalas pesan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak ambil pusing dengan status pesan yang hanya terkirim, Aruna beranggapan bahwa Hasbi tengah sibuk dengan pekerjaan jadi tak ada waktu untuk membalas pesan. Setidaknya ia tidak akan disalahkan nantinya karena tidak memberi kabar.

Aruna mulai melajukan mobil. Di sepanjang jalan, Senja dan Sore sibuk berceloteh dengan cerita mereka. Aruna menarik kedua ujung bibir membentuk lengkung senyum tanpa diketahui oleh anak-anak. Ia sangat menyayangi keduanya, hanya saja ia takut emosinya tak terkontrol sewaktu-waktu.

" Kakak dan Adik mau makan apa? "
" Mintchoco! " jawab Senja dengan bersemangat, namun Sore nampak berpura-pura muntah begitu mendengar kata mintchoco.

" Adik mau vanilla, mintchoco gak enak! "
" Enak tau! "
" Enggak! Rasanya pedes! Kayak makan odol punya Ayah heheh "

Sejuk dik, bukan pedas. - Aruna mengoreksi dalam hati, namun memilih untuk tidak diucapkan.

Sejak awal anak-anak diijinkan untuk memakan es krim, Hasbi selalu berpesan untuk tidak langsung memberi es krim apabila perut mereka dalam keadaan kosong. Maka dari itu, Aruna lebih memilih pergi untuk membeli makanan berat terlebih dahulu sebelum benar-benar membelikan es krim.

Di satu restoran cepat saji ketiganya berada. Pesanan mereka sudah tiba dan Aruna memerintah Senja juga Sore untuk makan dengan rapi, tidak membuat kebisingan dan tidak bercanda ketika makan.

Sementara anak-anaknya fokus makan, Aruna membuka ponsel ketika mendapati balasan dari Hasbi.

Sementara anak-anaknya fokus makan, Aruna membuka ponsel ketika mendapati balasan dari Hasbi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak ada balasan lagi. Aruna berhenti memainkan ponsel, melirik kedua putranya yang masih anteng dengan makanan. Senja dan Sore betul-betul anak yang penurut, mereka senyap dan tidak membuat keributan sesuai dengan apa yang Aruna perintahkan.

" Kenapa Ibu gak makan? Nanti ayamnya dingin " tanya Sore dengan mata yang mengerjap lucu. Dua mata tersebut benar-benar berbinar dan bersih, Aruna takjub karena Tuhan mengijinkan dua manusia sempurna ini untuk terlahir dari rahimnya.

" Ini baru mau makan " jawab Aruna. Di sebrangnya, Senja tersenyum dengan masih menyunyah makanan. Gemas.

Hening, Aruna menikmati makanan dengan tanpa berbincang namun beberapa kali menaruh perhatian pada sang buah hati. Disodorkan tisu basah oleh Aruna kepada Senja dan Sore, supaya mereka membersihkan tangan atau area sekitar mulut yang terkena saus tomat.

Serayu SenjaWhere stories live. Discover now