EPISODE - THIRTEEN

45 5 2
                                    

_Happy Reading_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_Happy Reading_




Pagi ini mereka memutuskan untuk mengulik beberapa bukti dan kejanggalan yang masih tertinggal di sini—kota di mana tragedi itu terjadi. Semuanya sudah siap berangkat ke TKP. Sebelum itu Viken menghubungi seseorang, untuk bertemu di sana nanti.

"Capek ngebully terus ngebunuh. Coba deh kita fokus ke sini." Tahan Viken, teringat perkataan yang ia dengar saat melintas di koridor.

Dalam artian, dia memang mengincar Soule. Kendati demikian sering menjadi bahan pembullyan. Selepasnya dibunuh sebab sudah geram?

"Warga sekolah bersih dari rumor ngga jelas itu aja udah bersyukur banget," celetuk Avys.

Rumor itu, awal di mana mereka bisa saling menuduh satu sama lain. Entah berasal dari mana. Nyatanya mereka juga, sama saja diselimuti berbagai pertanyaan.

Eugene yang di depan ikut tertahan sembari membenarkan topinya, "Benar banget. Gue sebenarnya ngga tega, bahas Soule terus. Dia pasti ngga tenang sekarang."

"Iya juga. Mana kita udah lama belum ke makamnya lagi," perkataan Taho benar adanya.

"Terus kalau bukan kita, siapa yang bunuh Kak soule?"

"Maksudnya, siapa pembunuhnya?" ulang Avys membenarkan.

"Kita lihat saja nanti. Sekarang kita mulai cari terlebih dahulu siapa saksi mata itu. Terus introgasi dia, apa benar Kak soule dibunuh?"

"Tapi dia sendiri yang bilang, kita pelaku pembunuhan itu." Lantang Avys.

"Nah itu. Kita ikuti saja cara main dia, kita pancing dia, setelahnya kita desak dia untuk jujur."

Sedangkan Viken. Masih janggal dengan sang saksi. Dia, seolah memberi kesaksian palsu atas tragedi yang terjadi. Entah siapa dia, yang pasti dia sudah mengkambing hitamkan keempatnya termasuk dirinya. Saat di kantor polisi saja, mereka tidak melihat apalagi sampai bertegur sapa dengannya, yang ada mereka lah yang mendapat tuduhan seperti itu.

"Tapi kalian nyadar ngga sih? Kalaupun dibunuh, ngga mungkin dia gunain tangannya sendiri." Eugene menyuarakan isi hatinya.

Juga, dia—sang pelaku itu. Bisa saja menggunakan orang suruhan untuk melancarkan aksinya.

Semua itu bisa terjadi! Istilahnya, 'lo punya duit lo punya kuasa'. Dan jika, Soule diibaratkan berupa umpan pancing. Ia sengaja diceburkan dalam air sehingga, membuatnya tertangkap oleh sang ikan-sebagai perantara. Kita harus mencari orang yang memancing ikan tersebut, sebab dialah dalang dari semuanya.

Eye~Brows ▪︎ [ ᴛᴏᴍᴏʀʀᴏᴡ x ᴛᴏɢᴇᴛʜᴇʀ ]Where stories live. Discover now