17 | lee jeno, moon clan

Start from the beginning
                                    

kedua mata tajam lee jeno terbuka. ia dapat merasakan bantal di bawah kepalanya, selimut di atas tubuhnya, juga perahu yang menjadi tempat berbaringnya. ia mendapati peri jaemin yang sedang sibuk mempersiapkan barang-barang di hadapannya.

"siluman bunga." panggilnya dengan nada rendah.

"kau sudah bangun?" jaemin mengambil bingkisan tak jauh dari sisi kanan kepala jeno, "ini kue bunga yang kau suka. kau bisa memakannya di jalan. dan juga selimut ini, aku takut kau akan kedinginan saat malam di sungai leetae. oh ya. kau pernah bilang kau suka minum arak milik guru. aku juga membawakannya untukmu."

"sebenarnya apa yang kau lakukan?"

"mengirimmu pergi." jeno tak menjawab sehingga jaemin menunduk dengan murung, "sebenarnya, aku juga tidak sebodoh itu. sejak awal aku sudah tahu, kau bukan peri berdosa, melainkan klan bulan."

jeno yang sedari tadi berbicara sambil enggan menatap jaemin kini mulai menatapnya.

"tapi, beberapa hari ini, dengan adanya kau yang menemaniku di kuil sasung, aku merasa sangat bahagia dan tidak merasa kesepian sedikit pun. sudah sangat lama tidak ada orang yang menemaniku seperti ini. semua orang di klan khayangan berkata bahwa semua klan bulan adalah orang jahat. tapi, setelah aku mengenalmu, aku merasa kau sama sekali tidak jahat. tidak semua orang di klan bulan adalah orang jahat, benar, 'kan?" jaemin menghela napas, "aku tahu kau tidak ingin pergi. tapi, sekarang kondisinya sudah berbeda. sekarang langit sooyoon sangat berwaspada. begitu identitasmu sebagai klan bulan terbongkar, kau pasti akan dibunuh."

"jadi, kau memberiku obat tidur?"

jaemin menunduk karena merasa sedikit bersalah, "jika kau bersedia menurut, aku juga tidak akan melakukan hal buruk seperti ini."

"apakah kau pernah berpikir apa yang akan terjadi jika kau diam-diam membebaskan klan bulan?"

peri itu menggeleng.

"jika diam-diam berhubungan dengan klan bulan, orang itu akan dipenjara jika pelanggarannya ringan dan akan dibunuh jika pelanggarannya berat. sejak awal sudah kukatakan, perasaan hanyalah beban yang membuatmu berhati lembut dan membuatmu bodoh. jika kau ingin baik-baik saja, seharusnya kau menyerahkanku saja."

"perkataanmu cukup masuk akal. tapi, jika bukan karena kau, sejak awal aku sudah tewas saat di kota laut. faktanya, aku masih hidup." jaemin tersenyum, "setelah efek obatmu hilang, kau harus cepat kabur dari langit sooyoon dan jangan kembali lagi. kita juga jangan bertemu lagi selamanya. aku... akan merindukanmu."

dahi raja bulan itu mulai berkerut sedih, ekspresi yang hampir tak pernah ditunjukkannya. peri jaemin melompat terbang dari perahu yang terus berlayar menyusuri sungai leetae. namun, jeno tak bisa melakukan apa pun karena efek obat tidur di tubuhnya belum sepenuhnya hilang.

"nono, sampai jumpa." jaemin menatap perahu yang semakin menjauh dari daratan, kemudian berlari pergi.

di sisi lain, jeno mulai dapat bangkit untuk duduk. ia melirik bingkisan di sisinya dan membukanya, kemudian mengangkat salah satu kue berbentuk bunga merah muda buatan jaemin untuk ditatap olehnya.

perasaan bukanlah beban, melainkan alasan mengapa kita bisa bertahan hidup kali ini. perkataan jaemin tersebut terngiang di kepalanya, selalu bersamaan dengan perkataan raja bulan terdahulu ketika sedang menghapus perasaan duniawi milik lee jeno kecil yang sangat berlawanan dengan perkataan peri jaemin.

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now