Part 2

48 2 4
                                    

Hancur sudah, harapan yang selama ini di idam-idamkan hancur berkeping-keping, padahal tinggal beberapa bulan lagi sampai hari pernikahan mereka berdua, namun karna kejadian itu pernikahan mereka pun haru kandas, pihak keluarga Melisa membatalkan pernikahan tersebut, mereka juga meminta kompensasi atas perbuatan Gala terhadap putri mereka.

Sesaat setelah Melisa pingsan tadi sore, Melisa langsung menceritakan hal itu kepada keluarganya, hasilnya murka yang keluar dari kedua orang tuanya, hampir saja ayah nya memukul Gala, beruntung di tahan oleh Adrian, oleh sebab itu, pihak mereka langsung membatalkan saat itu juga, kejadian itu membuat hubungan di antara kedua keluarga memburuk.

Selama ini keluarga Gala dan Melisa baik-baik saja, mereka juga dekat karna memang sebentar lagi akan menjadi besan, namun hubungan yang di jaga selama beberapa tahun itu harus kandas, Gala tau ia salah, tapi ia juga tidak ingin hak itu terjadi, Gala tidak tau apa yang sebenarnya terjadi malam itu.

Gala patah hati, galau berat karna hubungannya harus kandas begitu saja, pada akhirnya Gala kembali ke stelan pabrik, Gala kembali minum-minuman keras seperti saat masih SMA, bahkan kali ini lebih parah lagi, Gala benar-benar terpuruk, sebotol minuman menjadi temannya malam hari ini.

Karna kejadian itu, Gala mendapat murka dari kedua orang tuanya, apa lagi dari Mommy nya yang memang sudah sangat dekat dengan Melisa, Ayana kecewa karna Gala berbuat bejad dengan menghamili seorang gadis, kedua orang tuanya sampai mendiamkanny, terlebih Ayana, Mommy nya itu bahkan tidak mau bertemu dengannya sama sekali.

Akhirnya Gala berakhir disini, sisebuah taman sepi sambil memegang sebotol minumam yang di belinya tadi, rokok juga tersemat di antara jari-jari tangannya, sambil menenggak minuman dari botol, Gala juga merokok, malam ini Gala benar-benar tenggelam dalam keterpurukan.

Hidupnya hancur, hatinya pun ikut hancur, Gala tidak peduli dengan tubuhnya saat ini, mungkin lebih baik kalau hidupnya berakhir saat menenggak minuman di tagannya agar ia bisa terbebas dari mimpi buruk itu, atau kalau pun selamat, Gala berharap saat bangun nanti semuanya seperti dulu, berharap kalau semua itu hanyalah mimpi buruknya.

"Dengan lo kayak gini, justru itu akan membuat lo tambah sakit, minuman itu juga gak bakal nyelesaiin masalah lo."

Gala mendongak tatkala mendengar suara yang familiar di telinganya, itu adalah Ravin, sahabatnya yang berperan sekaligus kakak iparnya, Gala hanya memasang senyum getir kala Ravin menghampirinya di taman, entah dari mana dia tau kalau dirinya tengah disini, yang jelas Gala tidak terlalu peduli.

Ravin duduk si sampingnya, temannya itu menengadahkan kepalanya ke atas menatap bintang-bintang yang tidak kelihatan di atas sana, langit malam ini cerah namun tertutupi oleh cahaya-cahaya kecil dari lampu gedung-gedung bertingkat yang bercampur dengan polusi udara.

"Gue udah denger semuanya dari Daddy, gue denger lo bikin kesalahan fatal yang membuat pertunangan lo sama Melisa hancur," ucap Ravin, menoleh ke arah Gala.

Gala hanya tersenyum tipis. "Kalau lo kesini buat nyeramahin gue, sorry, gue gak butuh."

Ravin terkekeh. "Haha... Gue gak bakal nyeramahin lo, gue kesini cuma hawatir sama lo, sebagai sahabat sekaligus ipar, gue gak mau lihat lo terjerumus kayak gini. Gue tau gue gak berhak ikut campur urusan lo, kalau lo yakin lo bener lo harus berdiri tegak, lo gak boleh goyah oleh apa pun juga, tapi kalau lo memang salah, ya lo harus akuin itu, sebagai cowok lo harus tanggung jawab atas segala perbuatan yang lo lakuin, lo gak boleh lari."

MY 'BOCIL' WIFEWhere stories live. Discover now